Jubir Covid-19 Jelaskan Tidak Semua Tes Menggunakan SGTF
Pemerintah menemukan adanya kasus transmisi lokal virus yang disebabkan oleh varian Omicron.
IDXChannel - Pemerintah menemukan adanya kasus transmisi lokal virus yang disebabkan oleh varian Omicron. Transmisi lokal tersebut ditularkan oleh seorang pria berusia 37 tahun asal Medan yang tidak meniliki riwayat maupun kontak erat dengan pelaku perjalanan luar negeri.
Sebagaimana diketahui saat ini tidak semua alat tes Covid-19 dapat membaca varian Omicron. Diperlukan marker khusus yang disebut S Gene Target Failure (SGTF) untuk menemukan varian Omicron. Dengan ditemukannya transmisi lokal, apakah semua tes Covid-19 akan menggunakan SGTF?
Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengatakan SGTF masih terbatas, sehingga tidak semua tes Covid-19 menggunakan metode SGTF.
"SGTF ini kan pemeriksaanya juga terbatas. Jadi akan ada hal-hal terkait dengan kecurigaan seperti CT Value nya sangat rendah atau kondisi CT Valuenya tinggi tapi gejala klinisnya tidak ada," terang Siti Nadia, dalam sesi jumpa pers dengan media, Selasa (28/12/2021).
Siti Nadia mengatakan bahwa sesuai dengan aturan yang berlaku saat ini, pemeriksaan akan menggunakan Genome Sequencing pada kasus-kasus yang dicurigai. Namun tak menutup kemungkinan bisa dilakukan pemeriksaan SGTF kalau fasilitasnya ada.
"Atau bisa langsung melakukan pemeriksaan PCR, kemudian dilakukan pemeriksaan Genome Sequencing sebagai lanjutannya," tambah Siti Nadia.
Ia menambahkan untuk kasus pada pelaku perjalanan luar negeri, jika semua subjek positif maka akan langsung dilakukan Genome Sequencing atau SGTF. Tapi untuk transmisi lokal masih berbasiskan kasus-kasus yang dicurigai berdasarkan sampling 5-10 persen dari spesimen yang ada di puskesmas maupun rumah sakit.
"Kami ingin kembali mengingatkan bagi yang melakukan PCR atau antigen baik untuk perjalanan maupun kontak erat, atau adanya keluhan dan hasilnya positif, untuk segera melakukan isolasi mandiri atau melapor ke puskesmas terdekat untuk membatasi penularan Omicron," tuntasnya.
(NDA)