Jumlah Penumpang Garuda (GIAA) dan Citilink Meledak 200 Persen saat Mudik Nataru
Irfan pun meminta kepada seluruh petugas Garuda Indonesia dan Citilink, untuk menjaga dan meningkatkan pelayanan kepada penumpang Garuda Indonesia group.
IDXChannel - Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengungkapkan jumlah penumpang pesawat Garuda Indonesia dan Citilink saat puncak arus mudik Natal dan tahun Baru melonjak 200 persen.
Jumlah penumpang pada puncak arus mudik ini adalah angka tertinggi selama Pandemi Covid-19. Sebab, sebelumnya, angka tertinggi penumpang hanya 30 ribu penumpang saja.
"Jadi, sementara hitungan kita hari ini peak-nya sekitar 60 ribuan Garuda dan Citilink. Kita hampir mencapai rekor terbaru. Kita selama pandemi Covid-19 tertinggi hanya mencapai angka 30 ribu penumpang," kata Irfan saat dijumpai di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (24/12/2022).
Adapun frekuensi penerbangan Garuda Indonesia per hari ini mencapai 160 flight baik rute domestik maupun internasional. Total penerbangan di bulan Desember 2022 ini diperkirakan mencapai 2.015 flight. Sementara penerbangan Garuda Indonesia rute internasional didominasi tujuan Singapura, Jepang dan juga Australia.
"Kalau Garuda sudah sekitar 160 penerbangan, sekitar 2.015 selama bulan Desember 2022. Favorit tetap Bali, tapi kita lihat beberapa ke Medan, Surabaya, Yogyakarta yang cukup meningkat," ujar Irfan.
Irfan pun meminta kepada seluruh petugas Garuda Indonesia dan Citilink, untuk menjaga dan meningkatkan pelayanan kepada penumpang Garuda Indonesia group. Terlebih saat ini mayoritas penumpang sedang dalam perjalanan liburan ataupun mudik untuk merayakan Natal.
"Garuda dan Citilink ingin melihat Nataru ini bukan sekedar teknis, saya sudah sampaikan ke teman-teman, ini masanya orang-orang sedang bersenang-senang, sedang berbahagia. Jadi kalau tidak bisa menambah kesenangan, jangan merusak kesenangan orang," tutur Irfan.
Maksudnya, jangan sampai petugas terutama yang bekerja di pelayanan, merusak pelayanan penumpang.
"Jangan merusak dengan sesuatu, seperti antrian yang tidak benar, tidak delay, sebisa mungkin kita fokus pada hal-hal seperti itu," katanya.
(SAN)