ECONOMICS

Jurus Pamungkas Pemerintah Hadapi Ancaman Krisis Global 2023

Michelle Natalia 01/02/2023 07:01 WIB

Intip seabreg jurus pamungkas pemerintah untuk menghadapi ancaman krisis global 2023.

Jurus Pamungkas Pemerintah Hadapi Ancaman Krisis Global 2023. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Optimis dan tetap waspada jadi sikap pemerintah menghadapi perekonomian ke depan. Pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah kebijakan utama dalam memitigasi berbagai risiko potensi krisis ekonomi global.

World Bank memprediksi, perekonomian global hanya bertumbuh 1,7% pada 2023. Sejumlah kebijakan utama yang diambil pemerintah dalam jangka pendek, yakni memperkuat pasar domestik dan konsumsi produk dalam negeri serta menjaga daya beli masyarakat melalui pengendalian inflasi. 

Dalam jangka menengah panjang, pemerintah berkomitmen melakukan transformasi ekonomi untuk meningkatkan investasi, mendorong produktivitas SDM, dan menyerap tenaga kerja melalui implementasi Undang-Undang Cipta Kerja.

“Di tengah potensi krisis global tersebut, kita bersyukur fundamental ekonomi masih cukup solid. Ekonomi diperkirakan dapat tumbuh di 5%. Konsumsi domestik dan investasi masih menjadi driver utama pendorong pertumbuhan," ungkap Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto secara virtual dalam Economic Outlook 2023 yang diselenggarakan oleh IDXChannel, Selasa (31/1/2023) malam.

"Capaian ini tentu tidak lepas, dari peran pasar modal sebagai sumber alternatif pembiayaan pembangunan,” dia menambahkan.

Ekonomi Indonesia pada 2023 akan mengandalkan tiga komponen utama, yakni konsumsi rumah tangga, pasar domestik, dan investasi, serta berbagai kegiatan ekonomi di dalam negeri.

Di sektor keuangan, pemerintah juga melakukan reformasi keuangan dengan dikeluarkannya Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yang diharapkan mampu menjawab berbagai permasalahan sektor keuangan. 

Selain itu, juga akan dilakukan pengaturan terhadap Devisa Hasil Ekspor (DHE) melalui revisi Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2019 dengan perluasan komoditas ekspor wajib DHE selain SDA, yaitu komoditi manufaktur hasil hilirisasi.

“Pemerintah berkomitmen membangun hilirisasi industri agar dapat menambah nilai jual komoditas. Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, ekspor bahan mentah akan terus dikurangi dan hilirisasi industri akan terus ditingkatkan,” kata Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan, pemerintah juga mendorong ekonomi hijau, penurunan emisi karbon, dan pengembangan ekosistem electric vehicle sebagai potensi kendaraan masa depan. 

Pemerintah juga terus melakukan pembangunan infrastruktur, antara lain pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN), utamanya untuk memeratakan pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.

“Pemerintah berterima kasih kepada para stakeholders, investor, pengusaha, termasuk media, yang terus aktif berkontribusi membangun kepercayaan dan stabilitas di pasar modal Indonesia,” pungkas Airlangga.

(FAY)

SHARE