ECONOMICS

Jus Pepaya asal Sumut Ternyata Laku Keras di Vietnam

Wahyudi Aulia Siregar 09/06/2021 15:47 WIB

Balai Karantina Pertanian Belawan memfasilitasi ekspor jus pepaya asal Sumatera Utara (Sumut), sebanyak 13.604 kg atau 716 kaleng ke Vietnam.

Jus Pepaya asal Sumut Ternyata Laku Keras di Vietnam (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Pertanian melalui Balai Karantina Pertanian Belawan kembali memfasilitasi ekspor jus pepaya asal Sumatera Utara (Sumut), sebanyak 13.604 kg atau 716 kaleng dengan nilai ekonomis Rp 280,4 juta diekspor menuju Vietnam melalui pelabuhan Belawan, Kota Medan. 

"Kami telah pastikan jus papaya  ini sehat setelah dilakukan berbagai tindakan karantina, sebagai penjaminan mutu komoditas ekspor yang akan diberangkatkan ke Vietnam," kata Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto dalam keterangan persnya, Rabu (9/6/2021).

Menurut Yusmanto, Jus Pepaya  yang kaya manfaat untuk Kesehatan  tetap rutin diekspor ke Vietnam. Permintaan negara tersebut akan komoditas  sub sektor Hortikultura  ini tidak pernah surut, malahan meningkat dari nilai ekonomis.

Berdasarkan data Karantina Pertanian Belawan tercatat fasilitasi ekspor jus papaya selama  bulan Januari hingga Juni tahun 2021 mencapai nilai ekonomis Rp 650,5 juta. Hal ini meningkat sebanyak 42,7  persen  dibanding periode sama tahun 2020 yang hanya berhasil dengan perolehan nilai ekonomis Rp455,7 juta.

Lebih lanjut Yusmanto menjelaskan,  buah lokal yang berkualitas seperti pepaya, dan memiliki pasar ekspor harus didorong supaya mampu bersaing di pasar ekspor.  Untuk itu perlu berbasis pengolahan untuk meningkatkan nilai ekonomisnya. 

"Dengan adanya  pabrik pengolahan buah pepaya akan menambah semangat baru bagi petani pepaya sebab hasil panennya dapat tertampung ,” tambah Yusmanto.
 
Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang, mengatakan pihaknya memberi apresiasi kepada petani pepaya di Sumut yang turut serta mendukung Gerakan Tiga Kali (Gratieks) yang digagas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Sehingga  ekspor komoditas pertanian meningkat. 

"Kami akan terus memacu ekspor pertanian agar dapat memberikan nilai lebih bagi petani pepaya dalam bentuk olahan," tukasnya.

Menurutnya, Kementan menaruh perhatian khusus untuk hilirisasi industri produk pertanian. Selain deregulasi aturan untuk mendorong  iklim investasj yang dilakukan pemerintah, penyaluran pembiayaan usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga terus digencarkan.

“Dengan memanfaatkan fasilitas ini,  produk lokal Sumut seperti pepaya yang sudah memiliki pasar ekspor akan memberi nilai tambah sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani,” tutup Bambang. (RAMA)

SHARE