Kabar Gembira! Tidak Ada Zona Merah Covid-19 di Jawa Timur
Seluruh wilayah di Provinsi Jawa Timur kini sudah tidak ada lagi kawasan zona merah Covid-19.
IDXChannel - Seluruh wilayah di Provinsi Jawa Timur kini sudah tidak ada lagi kawasan zona merah Covid-19. Meski demikian, masih terdapat 18 kota/kabupaten yang masuk dalam zona kuning dan 20 kota/kabupaten zona oranye.
"Alhamdulillah Jatim hari ini dinyatakan Satgas Covid-19 nasional bebas zona merah. Terimakasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah bekerja keras dan berjuang, mari terus patuhi protokol kesehatan dan percepat vaksinasi untuk menuju Jatim Bangkit," ungkap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (1/9/2021).
Ke-18 kabupaten/kota yang berada di zona kuning tersebut, antara lain Sidoarjo, Sumenep, Mojokerto, Lamongan, Pamekasan, Pasuruan, Kota Surabaya, Banyuwangi, Probolinggo, Sampang, Ngawi, Situbondo, Bojonegoro, Bangkalan, Tuban, Jombang, Kota Pasuruan dan Bondowoso.
Sedangkan 20 kabupaten/kota masuk ke dalam zona oranye, di antaranya Ponorogo, Kota Madiun, Madiun, Blitar, Tulungagung, Kota Malang, Nganjuk, Lumajang, Jember, Kota Mojokerto, Trenggalek, Malang, Magetan, Gresik, Kota Kediri, Pacitan, Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, dan Kota Probolinggo.
Menurut Khofifah, mengetahui posisi zonasi sebuah daerah menjadi sesuatu hal yang penting saat ini. Karena perkembangan zonasi peta risiko Covid-19 menjadi salah satu acuan dalam menentukan tindakan dan kebijakan.
Terlebih, adanya pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai telah banyak membatasi dan mempengaruhi aktivitas masyarakat di hampir seluruh sektor. Utamanya, di tengah masih diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di Jatim.
"Setiap kebijakan ataupun tindakan yang akan diambil memang harus disesuaikan dengan zonasi peta resiko sebuah daerah, selain posisi levelnya. Seperti Kota Surabaya saat ini masuk zona kuning dan berada di level 3, itu akan berpengaruh terhadap kebijakan yang diambil oleh Pemkot Surabaya. Begitu juga daerah yang lain," jelas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Untuk itu, Khofifah meminta agar semua pihak terus bersinergi dan berupaya dalam menghadapi pandemi Covid-19. Banyak sisi yang harus diperhatikan. Termasuk percepatan vaksinasi di Jatim. Untuk di sisi hulunya adalah penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi. Ini harus kita jaga dan prioritaskan.
"Maka ketika semua pihak bersama-sama memaksimalkan di kedua sisi ini yaitu disiplin protkes dan vaksinasi. InsyaAllah secepatnya akan bisa makin terkendali penyebaran Covid-19. Tentunya dengan terus bersinergi, guyub rukun, dalam memaksimalkan ikhtiar ini," pintanya. (TYO)