ECONOMICS

Kadar Antibodi Covid Masyarakat RI Sudah Tinggi, Kebal Varian BA.2?   

Muhammad Sukardi 21/04/2022 01:03 WIB

Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa 99,2 persen penduduk Jawa-Bali sudah memiliki kadar antibodi Covid yang tinggi.

Kadar Antibodi Covid Masyarakat RI Sudah Tinggi, Kebal Varian BA.2?    (Dok.MNC)

IDXChannel - Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa 99,2 persen penduduk Jawa-Bali per Maret 2022 sudah memiliki antibodi Covid-19 yang tinggi, yaitu mencapai 5.698.

Angka tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan data sero survei yang dilakukan Kemenkes dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) per Desember 2021 yang mengatakan kadar antibodi penduduk Indonesia hanya 434,2. 

Tingginya kadar antibodi ini salah satunya dipengaruhi kuat oleh masifnya vaksinasi yang sudah diterima masyarakat. Data sero survei ini pun menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang divaksin dua atau tiga dosis, semakin tinggi kadar antibodi dalam tubuhnya. 

Nah, tingginya kadar antibodi yang sudah dimiliki sebagian masyarakat Indonesia ternyata memberi dampak positif bagi upaya pencegahan penularan varian baru Covid-19. 

Dijelaskan Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono  bahwa dengan tingginya kadar antibodi yang sudah dimiliki sebagian masyarakat Indonesia, itu mencegah penyebaran varian baru Covid-19 merebak di masyarakat. 

"Kita tahu bersama bahwa secara global kasus Covid-19 sekarang yang cukup mendominasi itu BA.2, tetapi di Indonesia angka kasusnya malah turun dan penularan semakin kecil. Ini salah satunya karena tingginya cakupan vaksinasi yang sudah ada di masyarakat," kata Pandu dalam konferensi pers virtual, Rabu (20/4/2022).

Artinya, semakin banyak orang yang menerima vaksin dosis lengkap bahkan booster, ancaman varian baru tidak cukup memberi dampak ke suatu wilayah dalam hal ini Indonesia. 

"Bahkan, data Kemenkes menjelaskan angka kematian atau orang yang dirawat di rumah sakit terus menurun. Ini semakin memperjelas bahwa vaksinasi sangat bermanfaat untuk masyarakat, meski tidak bisa mencegah penularan," tambahnya. 

Data RSPI Sulianti Saroso menerangkan bahwa pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit angkanya sangat sedikit, kurang dari 5 pasien. 

"Hanya ada 2 pasien Covid-19 yang kini dirawat di RSPI Sulianti Saroso," ungkap Dirut RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril.  

Meski begitu, Pandu tetap mengingatkan kepada semua masyarakat untuk patuh protokol kesehatan dan yang belum mendapat vaksin dosis lengkap, segera melengkapinya. 

"Bagaimana pun protokol kesehatan dan vaksinasi tetap penting karena itu yang akan menjaga kekuatan kita melawan varian baru Covid-19," sarannya. 

(IND) 

SHARE