Kadin Dorong Peningkatan Pembangunan Berkelanjutan di Desa Terdepan
Indonesia saat ini justru sedang berada di titik kritis, di mana kebutuhan terhadap investasi berkelanjutan jauh lebih mendesak dibanding saat-saat sebelumnya.
IDXChannel - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terus berupaya mendorong peningkatan pembangunan berkelanjutan di desa-desa terdepan.
Upaya tersebut, di antaranya, dilakukan Kadin melalui Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK), dengan menginisiasi gelaran Impact Investment Day (IID) 2024.
"Dengan mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari seluruh dunia, kami berharap dapat memicu kolaborasi yang akan mendorong pembangunan berkelanjutan di seluruh Indonesia, terutama di desa-desa terdepan," ujar Kepala BPEK Kadin Indonesia, Bambang Brodjonegoro, dalam keterangan resminya, Minggu (8/9/2024).
Menurut Bambang, pihaknya sengaja memilih Labuan Bajo sebagai lokasi perhelatan IID 2024 dengan pertimbangan bahwa wilayah tersebut kaya warisan budaya dan keindahan alam, yang berpotensi untuk dikembangkan lebih jauh melalui investasi berdampak (impact investing).
Selain Labuan Bajo, Bambang menyebut bahwa implementasi investasi berdampak yang notabene juga menguntungkan lingkungan dan masyarakat setempat juga dapat dilakukan di berbagai wilayah lain di Indonesia.
"Karena kami sangat yakin bahwa setiap daerah pasti memiliki keunikan dan potensinya sendiri," ujar Bambang.
Bambang menjelaskan, gelaran IID 2024 ini merupakan bentuk komitmen Kadin dalam membuka segala potensi daerah tersebut, sekaligus mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Bambang menyatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mengalami kemajuan signifikan dalam mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan ekonomi restoratif.
Namun demikian, Bambang menekankan bahwa segala upaya dan harapan yang digagas selama ini masih jauh dari kata selesai. Bambang menyebut bahwa Indonesia saat ini justru sedang berada di titik kritis, di mana kebutuhan terhadap investasi berkelanjutan jauh lebih mendesak dibanding saat-saat sebelumnya.
Guna menjawab tantangan tersebut, Bambang pun mengeklaim bahwa gelaran IID 2024 memang sengaja digagas untuk menjadi jembatan penghubung para impact drivers, seperti wirausahawan sosial dan komunitas inovatif dengan para impact enablers, yaitu investor, filantropis, dan donatur.
"Kami menegaskan komitmen untuk masa depan, di mana pertumbuhan ekonomi tidak perlu mengorbankan alam maupun masyarakat. Mari kita bekerja sama untuk memastikan bahwa investasi tidak hanya mendorong keuntungan finansial, namun juga dampak sosial dan lingkungan," ujar Bambang.
IID 2024 sendiri merupakan side event dari Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 yang digelar oleh Kadin Indonesia, bekerja sama dengan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL) di Labuan Bajo, NTT, pada 7-8 September 2024.
(taufan sukma)