Kadin Sebut Kepastian Hukum dan Efisiensi Biaya Jadi Kunci Dongkrak Daya Saing Nasional
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong daya saing nasional di tengah dinamika global yang semakin cepat.
IDXChannel - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai bahwa isu mendasar yang harus menjadi perhatian pemerintah dan pelaku usaha saat ini adalah peningkatan daya saing nasional di tengah dinamika global yang semakin cepat.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie menjelaskan, beragam perubahan global, mulai dari disrupsi teknologi, perkembangan artificial intelligence (AI), hingga perebutan arus investasi, pada akhirnya bermuara pada kemampuan Indonesia menjaga daya saing nasional.
“Kita bersaing tentu terdekat dengan tetangga sendiri, misal di ASEAN yang sekarang sudah 11 negara. Mereka juga ingin FDI masuk, belum lagi negara lain yang berkembang,” ujarnya di Jakarta, Selasa (25/11/2025).
Dia menilai negara-negara di dunia kini berlomba memperbaiki iklim usaha agar lebih menarik bagi investor, termasuk negara-negara berkembang yang berada dalam kelompok G20.
Anindya menuturkan dua faktor utama yang menentukan daya saing Indonesia di mata investor global, yakni kepastian hukum dan efisiensi biaya usaha. Dia menegaskan bahwa investasi asing langsung (FDI) tidak bertujuan bermain di pasar saham, tetapi menanamkan modal jangka panjang di sektor riil seperti pabrik, properti, hingga infrastruktur.
“Investasi FDI itu jangka panjang. Mereka masuk ke pabrik, properti, manufaktur. Maka kepastian hukum itu sangat penting. Upaya pemerintah melakukan deregulasi menjadi kunci,” katanya.
Faktor berikutnya adalah biaya usaha. Dalam bisnis, keuntungan sangat ditentukan oleh efisiensi, sehingga negara dengan struktur biaya lebih tinggi dibanding pesaingnya akan kesulitan menarik investor.
“Biaya ini ada yang langsung dan tidak langsung. Yang langsung misalnya logistik, upah, energi. Yang tidak langsung itu termasuk SDM, faktor keamanan, dan berbagai komponen biaya tambahan yang mungkin tidak ada di negara lain,” ujarnya.
Dia juga menilai perbaikan efisiensi biaya akan mendorong margin usaha dan meningkatkan daya tarik investasi, sehingga Indonesia lebih mampu bersaing dalam memperebutkan arus FDI. Kadin juga akan terus berkolaborasi dengan pemerintah dalam mendorong reformasi struktural demi memperkuat posisi Indonesia di mata investor global.
“Semua negara sekarang mau menarik investasi, jadi kita tidak bisa berjalan biasa-biasa saja. Kalau kita ingin menang, kita harus paling kompetitif,” katanya.
(Rahmat Fiansyah)