ECONOMICS

Kadin Sebut UMKM Bisa Jadi Rantai Pasok Investasi Eropa di Indonesia

Muhammad Farhan 09/12/2024 23:00 WIB

Ketum Kadin menilai dapat menjadi rantai pasok (supply chain) dari kerja sama antara Indonesia dengan Uni Eropa. 

Kadin Sebut UMKM Bisa Jadi Rantai Pasok Investasi Eropa di Indonesia. (Foto: Farhan/MNC Media)

IDXChannel - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, mengatakan  para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat menjadi rantai pasok (supply chain) dari kerja sama antara Indonesia dengan Uni Eropa

Dia menilai potensi pasar Eropa cukup besar. Sehingga potensi kerja sama antara Indonesia dengan Benua Biru pun terbuka lebar.

Kerja sama tersebut pun terbentuk melalui Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang memiliki potensi peningkatan dua kali lipat dibandingkan sebelumnya, yakni USD30 miliar. 

"Nah ini teman-teman dari Kadin, yang juga banyak teman-teman dari UMKM, bisa menjadi bagian daripada supply-chain dunia atau rantai pasok dunia," kata Anindya saat ditemui selepas acara Europe Investment Summit 2024, Senin (9/12/2024). 

Anindya menuturkan potensi kerja sama yang dibangun pemerintah, terutama oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dapat membuka sumbatan hubungan dagang Indonesia dan Eropa sampai enam kali lipat. 

Kesempatan tersebut, bagi Anindya, dapat membuka peluang yang lebih besar, tidak hanya menyasar pasar serapan minyak kelapa sawit di Eropa selama ini. 

"Teman-teman ini bisa masuk ke dalam berbagai macam industri, ingat di Eropa itu selain kuat dari sisi teknologinya, edukasinya, yang bisa menjadi mitra untuk teknologi, tapi ini adalah tempat untuk kita menyajikan barang dan service ke 400 Juta, terutama barang, 250 juta orang," kata Anindya. 

Di sisi lain, Anindya berharap kerja sama melalui Uni Eropa dan Indonesia melalui Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), segera terealisasi. Peningkatan perdagangan juga bisa diperoleh Indonesia ke depannya. 

"Kenapa? Karena akan membuka akses kepada suatu kawasan yang USD17 triliun besarnya. Dan sebaliknya, buat Eropa, European Union-Indonesia ini kan adalah kakak daripada ASEAN dengan 285 juta orang, lalu PDB-nya USD1,3 triliun," tutur Anindya. 

Dia mengatakan potensi besarnya penduduk Indonesia yang hampir mencapai 40 persen dari total masyarakat ASEAN, juga memberikan nilai strategis bagi Eropa. Untuk itu, pembahasan mengenai kerja sama Indonesia dan Eropa ini menjadi angin segar untuk Kadin. 

"Tapi intinya ini menjadi suatu angin segar. Dan memang seminggu yang lalu kan baru diresmikan CEPA, paling tidak sudah selesai negosiasinya dengan Kanada. Kalau ini bisa jalan, saya rasa timing-nya tepat, dan isu-isu pasti ada," ujarnya.

(Febrina Ratna)

SHARE