ECONOMICS

Kadin Sebut UMKM RI Mampu Bertahan saat Gejolak Ekonomi, Namun Sulit Berkembang

Muhammad Farhan 22/05/2024 14:39 WIB

Kadin menilai UMKM mampu bertahan di tengah gejolak ekonomi dan politik global namun masih ada PR yang besar yaitu sulitnya UMKM berkembang.

Kadin Sebut UMKM RI Mampu Bertahan saat Gejolak Ekonomi, Namun Sulit Berkembang. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mampu bertahan di tengah gejolak ekonomi dan politik global yang berlangsung selama lima tahun belakangan. Namun, masih terdapat PR besar bagi UMKM, terutama untuk menuju Indonesia Emas 2045.

Ketua Komite Tetap Kewirausahaan Kadin Indonesia, Sharmila Yahya menjelaskan pihaknya mengakui UMKM Indonesia mampu bertahan dalam menghadapi pandemi Covid-19, Pemilu 2024, hingga konflik global seperti perang Rusia dan Ukraina. Namun demikian, dia menilai UMKM di Indonesia belum ada yang mampu berkembang dari skala mikro hingga saat ini.

"Kondisi UMKM Indonesia secara karakteristik masih didominasi mikro sampai 90%, sedangkan yang berkembang hingga menengah ke atas, masih di angka 0,0 sekian lagi. Ini PR nya besar banget buat Indonesia," terang Sharmila via dialog IDX Channel, Rabu (22/5/2024).

Berdasarkan pengalamannya berbisnis selama 25 tahun, dirinya tidak menemui perubahan data perkembangan UMKM di Indonesia. Sehingga dia menilai belum adanya perubahan perkembangan UMKM jika ingin menghadapi Indonesia emas 2045.

"Sudah 25 tahun lalu, tidak ada perubahan signifikan bagi UMKM. Datanya begitu terus," katanya.

Dia pun mengatakan, pengembangan UMKM dalam upaya pencapaian penopan ekonomi nasional guna menuju Indonesia Emas 2045, perlu melibatkan peran banyak pihak dan stakeholders.

"Tentu saja guna meningkatkan pertumbuhan UMKM, ini harus melibatkan banyak pihak. Semuanya terlibat langsung, tidak hanya pemerintah tetapi sektor swasta, organisasi, NGO dan lainnya untuk melibatkan diri dalam pencapaian bersama," tutur Sharmila.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi ekonomi Indonesia dalam sambutan pembukaannya pada acara BRI Microfinance Outlook 2024 di Menara BRILiaN, Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Presiden mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 65 juta UMKM di Indonesia, yang berkontribusi sebesar 61% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan menyerap tenaga kerja sebesar 97%.

“Sebuah angka yang juga sangat besar sekali. Oleh sebab itu, kalau kita memberikan perhatian khusus kepada UMKM itu tidak salah,” kata Jokowi.

(FRI)

SHARE