Kadin Soroti Penurunan Daya Beli, Pemerintah Dinilai Perlu Longgarkan Efisiensi
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Saleh Husin, menilai daya beli masyarakat mengalami penurunan signifikan saat ini.
IDXChannel - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Saleh Husin, menilai daya beli masyarakat mengalami penurunan signifikan saat ini. Hal ini tercermin dari berkurangnya permintaan di sektor industri.
Situasi ini, menurutnya, harus segera diantisipasi pemerintah.
"Betul ya memang saat ini daya beli masyarakat turun cukup jauh, akibatnya permintaan kepada industri pun juga berkurang turun," kata Saleh dalam podcast The Fundamentals IDX Channel, dikutip Kamis (17/7/2025).
Penurunan ini juga sejalan dengan kebijakan efisiensi yang dilakukan pemerintah, yang berdampak pada kemampuan daya beli masyarakat, terutama di daerah-daerah.
Saleh menyarankan pemerintah mempertimbangkan untuk melonggarkan kebijakan efisiensi guna meningkatkan daya beli masyarakat.
Dengan meningkatnya daya beli, kemampuan masyarakat untuk berbelanja akan meningkat, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan industri dan ekonomi.
"Nah, kalau misalnya pemerintah melonggarkan kembali lagi efisiensinya, sehingga daya beli masyarakat meningkat dengan sendirinya," kata dia.
Saleh Husin juga menekankan pentingnya mengutamakan pasar domestik dan belanja pemerintah.
"Belanja pemerintah dalam hal ini untuk pengadaan-pengadaan harus mengutamakan untuk belanja pemerintah, mengutamakan adalah produksi dalam negeri," kata Saleh.
Untuk pelaku industri, Saleh menyarankan agar mereka berkolaborasi dengan pemerintah untuk melakukan diversifikasi pasar ekspor, mencari pasar-pasar alternatif agar industri tetap eksis.
Di samping itu, industri juga harus meningkatkan pertumbuhan di dalam negeri dengan menggunakan produk-produk domestik, khususnya untuk kebutuhan belanja pemerintah.
Saleh juga mendorong industri untuk melakukan efisiensi, termasuk penggunaan teknologi dan pengalihan bahan baku impor ke bahan baku dalam negeri secara bertahap.
"Sehingga ketergantungan kepada bahan baku impor itu secara bertahap berkurang," katanya.
Tidak hanya itu, Saleh Husin juga mendesak pemerintah untuk memberikan berbagai insentif kepada industri yang terkena dampak kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
"Insentif-insentif adalah insentif kebijakan, insentif perizinan atau insentif-insentif lainnya yang tentu harus dilakukan oleh pemerintah ya," pungkasnya.
(NIA DEVIYANA)