KAI Angkut 33,3 Juta Ton Barang di Semester I-2025, Mayoritas Batu Bara
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat volume angkutan barang sepanjang semester I-2025 mencapai 33,3 juta ton.
IDXChannel - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat volume angkutan barang sepanjang semester I-2025 mencapai 33,3 juta ton. Angka itu tumbuh 1,4 persen dibanding periode yang sama 2024 yang sebesar 32,85 juta ton.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, mengatakan mayoritas barang yang diangkut oleh armada perusahaan masih didominasi oleh komoditas batu bara.
“Volume angkut batu bara mencapai 27,62 juta ton atau setara 82,92 persen dari total angkutan,” kata Anne lewat keterangan resmi dikutip Jumat (4/7/2025).
Adapun realisasi ini naik 5 persen dibandingkan semester I/2024 yang sebesar 26,21 juta ton.
Anne menjelaskan batu bara yang diangkut KAI sebagian besar dikirimkan ke pembangkit listrik di wilayah Jawa dan Bali. “Distribusi energi tidak hanya soal logistik, tapi juga tentang keberlanjutan kehidupan,” katanya.
Selain batu bara, kenaikan volume juga tercatat pada angkutan barang retail dan pupuk. Komoditas retail seperti Barang Hantaran Paket (BHP) dan parcel tumbuh 16 persen menjadi 118.077 ton. Sementara angkutan pupuk meningkat 21 persen menjadi 13.230 ton.
“Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan dari sektor pertanian, seiring musim tanam dan program ketahanan pangan nasional,” ujar Anne.
Moda kereta api dinilai menawarkan keunggulan dari sisi kapasitas dan ketepatan waktu. Di Jawa, satu rangkaian KA barang mampu menarik hingga 30 gerbong, sementara di Sumatera Selatan bisa mencapai 61 gerbong dalam satu rangkaian KA batu bara.
Anne juga menyebut operasional kereta api lebih efisien karena terbebas dari kemacetan dan risiko pungutan liar yang sering terjadi pada distribusi berbasis jalan raya.
Untuk jangka panjang, KAI menargetkan pertumbuhan angkutan barang sebesar 15 persen hingga 2029, dengan proyeksi batu bara mencapai 111,2 juta ton. Salah satu penopang utamanya adalah pengembangan Terminal Tarahan II dan ekspansi fasilitas di Kertapati.
(Rahmat Fiansyah)