KAI Logistik Angkut 22 Juta Ton Lebih Barang hingga Oktober 2024
Anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero), yakni KAI Logistik telah mengelola lebih dari 22 juta ton barang hingga Oktober 2024.
IDXChannel - Anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero), yakni KAI Logistik telah mengelola lebih dari 22 juta ton barang hingga Oktober 2024.
Rinciannya, sebanyak 20 juta ton angkutan batu bara, 1,9 juta ton angkutan kontainer, 451.080 ton angkutan semen, 7.800 ton angkutan limbah B3, dan 49.000 ton angkutan kurir.
Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah mengatakan, rata-rata volume angkutan barang yang dilayani perseroan
pada Oktober ini tercatat lebih dari 2,5 juta ton atau naik 15 persen dibandingkan rata-rata volume bulanan 2024 sebanyak 2,2 juta ton.
"Perseroan optimistis dalam waktu dua bulan tersisa ini mampu mengoptimalkan kinerja, baik pada aspek operasional maupun keuangan," kata Fredi dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Adapun volume barang yang dikelola perseroan secara bulanan per Oktober ini didominasi angkutan batu bara di Sumatera Selatan yang mencapai 90 persen dari total volume, yaitu sekitar 2,3 juta ton.
Pada bulan kesepuluh ini, segmen bisnis angkutan kontainer dan angkutan limbah B3 menunjukkan kinerja melebihi dari target capaian bulanan, di mana masing-masing melayani 210 ribu ton, dan angkutan limbah B3 melayani sekitar 1.500 ton. Sementara layanan kurir menyumbang sekitar 5.100 ton.
Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, tren peningkatan terjadi secara konsisten pada angkutan kontainer dan limbah B3.
Pada periode tersebut, angkutan kontainer mencatatkan kinerja menyentuh 8 persen di atas target. Sementara angkutan limbah B3 mencatatkan sekitar 40 persen melebihi target kinerja.
Layanan Angkutan Limbah B3 dilayani melalui KALOG Pro dengan keunggulan pada prioritas kemanan dan keselamatan sehingga menekan risiko cemaran lingkungan selama perjalanan, penerapan SOP yang ketat, pengawalan, hingga pemeriksaan di empat titik pemberhentian.
Angkutan limbah B3 juga telah mengantongi izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Perhubungan.
Sementara pada angkutan kontainer, perseroan terus melakukan inovasi dalam memastikan optimalisasi rantai pasok logistik.
Sejumlah langkah yang telah dilakukan, seperti konektivitas angkutan kontainer pada kawasan strategis, seperti pelabuhan dan kawasan industri, penguatan cold chain logistics, penerapan teknologi RFID pada unit container, hingga mengantongi sertifikasi Halal Logistik yang diterbitkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH) untuk jenis produk Jasa Pendistribusian yang terdaftar di tiga terminal, yaitu Terminal Barang Area Sungai Lagoa, Terminal Barang Area Klari, dan Terminal Barang Area Kalimas.
(Fiki Ariyanti)