ECONOMICS

KAI Siapkan Lahan Seluas 17 Hektare untuk Wujudkan 3 Program Rumah Rakyat

Iqbal Dwi Purnama 28/11/2024 11:44 WIB

KAI berencana mengalokasikan lahan seluas 17 hektare untuk mewujudkan program 3 juta rumah rakyat. Terdapat beberapa lokasi yang telah disiapkan.

KAI Siapkan Lahan Seluas 17 Hektare untuk Wujudkan 3 Program Rumah Rakyat. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berencana mengalokasikan lahan seluas 17 hektare untuk mewujudkan program 3 juta rumah rakyat. Terdapat beberapa lokasi yang telah disiapkan oleh BUMN tersebut.

Seperti di Kota Solo yakni di sekitar Stasiun Purwosari dan Stasiun Solo Balapan, Stasiun Surabaya Gubeng di Kota Surabaya, Stasiun Cicayur di BSD dan Stasiun Sudimara di Bintaro, Tangerang.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Siarit mengatakan lahan negara yang menjadi aset PT KAI tentunya bisa menjadi lokasi pembangunan rumah rakyat. Apalagi lokasinya berada di kawasan strategis di perkotaan sehingga bisa menjadi hunian yang layak bagi masyarakat.

"Kita akan memetakan peluang, masalah, dan kesiapan. Karena banyak tanah negara yang idle, tidak dimaksimalkan dan tidak ditata selama ini," kata Menteri Ara dalam keterangan resmi, Kamis (28/11/2024).

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan komitmen BUMN untuk terus berkolaborasi dalam program yang dijalankan pemerintah. Namun, dia berharap agar kerja sama tersebut bisa turut dipayungi dengan regulasi yang pasti.

"Memang banyak sekali beberapa pemikiran yang selama ini kita coba dorong. Tapi yang paling penting adalah regulasi. Kalau pihak BUMN saja kena isu regulasi, apalagi pihak swasta," kata Erick.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Menteri PKP yang sudah mendukung keberlanjutan pembangunan TOD. Adapun stasiun yang rencananya akan dibangun hunian TOD selanjutnya yaitu Manggarai, Gubeng di Surabaya, dan Kiaracondong di Bandung. 

"Kita sudah punya 9 TOD seperti ini, saya tahu belum cukup. Tapi paling tidak niat awalnya sudah berjalan, perlu ada improvisasi, tetapi saya yakin kalau regulasinya dimudahkan," kata dia.

(Febrina Ratna)

SHARE