ECONOMICS

Kangkung Jadi Komoditi Ekspor, Kontribusi Pertanian Tembus 2,15 Persen

Rina Anggraeni 07/05/2021 13:38 WIB

Diminatinya kangkung sebagai salah satu komoditas ekspor membuat kontribusi sektor pertanian mengalami peningkatan.

Kangkung Jadi Komoditi Ekspor, Kontribusi Pertanian Tembus 2,15 Persen. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Diminatinya kangkung sebagai salah satu komoditas ekspor membuat kontribusi sektor pertanian mengalami peningkatan. Setidaknya, sektor ini telah menembus angka 2,15% di bulan Maret 2021.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari-Maret 2021 mencapai USD48,90 miliar atau meningkat 17,11% dibanding periode yang sama tahun 2020.

Kinerja ekspor pada Maret 2021 mencapai USD18,35 miliar, yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan hampir melampaui posisi tertinggi sejak Agustus 2011 yang saat itu nilai ekspornya sebesar USD18,64 miliar.

“Sektor pertanian telah memberikan kontribusi positif sebesar 2,15% di bulan Maret. Ekspor pertanian secara kumulatif pada Januari-Maret 2021 sebesar USD1,05 miliar, mengalami kenaikan sebesar 14,29% terhadap periode yang sama pada tahun 2020,” lanjut Airlangga.

Di sisi ekspor, nilai ekspor florikultura pada tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2018 nilai ekspor sebesar USD12,07 juta, tahun 2019 sebesar USD13,53 juta (naik 12,1%) dan pada tahun 2020 naik cukup signifikan menjadi sebesar USD19,98 juta.

Menko Airlangga menyampaikan arahan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi pada acara Jakarta Food Security Summit (JFSS), bahwa inisiasi Closed Loop perlu terus dikembangkan terutama dalam rangka pengembangan kemitraan dari hulu ke hilir. Kemitraan Closed Loop perlu untuk meningkatkan produktifitas.

Pemerintah akan terus memberikan dukungan kebijakan bagi pelaku usaha untuk melakukan ekspor. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Eximbank terus memberikan dorongan berupa bantuan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Berorientasi Ekspor bagi usaha berorientasi ekspor termasuk juga usaha rintisan ekspor dengan maksimal omzet sebesar Rp50 miliar.

“Saya ucapkan apresiasi dan selamat atas keberhasilan Menteri Pertanian yang terus mendorong ekspor florikultura dari Indonesia,” tutupnya. (TYO)

SHARE