ECONOMICS

Kasus Aktif Menurun, Anies Alihkan Ruang Perawatan RS untuk Non-Covid

Dominique Hilvy Febriani 15/08/2021 08:48 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan bahwa kasus aktif Covid-19 di Jakarta menurun.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan bahwa kasus aktif Covid-19 di Jakarta menurun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan bahwa kasus aktif Covid-19 di Jakarta menurun. Dengan demikian, keterisian Rumah Sakit di Jakarta  dapat dipergunakan untuk ruang rawat pasien non Covid-19. 

“Karena kita kemudian mengubah kamar-kamar yang kemarin dipakai untuk Covid-19  diubah menjadi non-Covid-19. Penurunan beban fasilitas kesehatan ikut mencegah angka kematian lebih banyak, karena itu angka kematian pun ikut turun,” ujar Anies dalam akun YouTube Pemprov DKI Jakarta (14/8/2021).

"Alhamdulillah kasus aktif di Jakarta per tanggal 12 Agustus ini telah turun di bawah angka 10 ribu kasus. Kasus aktif ini adalah jumlah orang yang positif yang masih dirawat di rumah sakit atau yang masih melakukan isolasi mandiri," kata Anies.

Anies mengatakan bahwa pada 22 Mei kasus aktif DKI Jakarta berada di bawah 10 ribu. Sementara itu, terjadi lonjakan kasus pada 16 Juli yakni mencapai 113.137 kasus aktif.

Beragam upaya dilakukan pemerintah untuk menurunkan kasus aktif, mulai dari penindakan disiplin protokol kesehatan hingga membatasi mobilitas. Selain itu, penambahan kasus baru harian di DKI Jakarta telah turun. Sebelumnya, puncak pertambahan kasus baru harian terjadi pada 12 Juli dengan 14 ribu kasus baru.

Anies menyatakan bahwa pihaknya telah berupaya untuk menekan angka kasus aktif. Kini, ia menyebut bahwa penambahan kasus baru harian kian menurun.

"Kini tepat sebulan kemudian, penambahan kasus harian turun hingga seperempat belasnya. Jadi sesungguhnya bila kapasitas untuk Covid-19 terus kita pertahankan di titik tertinggi maka keterisian rumah sakit kita bisa jauh lebih rendah daripada 33 persen atau 59 persen," tambahnya.

Anies menyatakan bahwa Pandemi di Jakarta sudah melandai. Hal ini tertera dalam grafik tambahan kasus harian Jakarta.

"Perhitungan terakhir dari tim FKM UI menunjukkan bahwa nilai Rt Jakarta tepat di 1,0. Artinya pandemi melandai, tapi belum benar-benar berkurang," kata Anies

Anies mengatakan bahwa apabila mobilitas penduduk Jakarta tiba-tiba kembali tinggi maka angka reproduction ini akan meningkat lagi. “Karena itu kita harus berikhtiar ekstra masih ada resiko putar balik atau naik lagi. Ini tentu harus kita jaga momentum penurunan nilai Rt harus terus dilanjutkan,” katanya

Anies menyimpulkan bahwa Rt atau effective reproduction number. Nilai ini sebagai parameter seberapa luas dan seberapa cepat potensi penyebaran virus Covid-19.

“Semakin tinggi angka Rt di atas 1, maka artinya penyebaran virus semakin cepat dan luas. Bila tepat di angka 1 artinya landai dengan jumlah yang konstan. Sementara itu, apabila di bawah 1 artinya pandemi terkendali atau kasusnya berkurang,” terangnya. (TIA)

SHARE