ECONOMICS

Kasus Cacar Monyet Capai 16.000 di 75 Negara, Menyebar dari Hubungan Seks Pria dengan Pria

Febrina Ratna 24/07/2022 06:44 WIB

Ada lebih dari 16.000 kasus cacar monyet di 75 negara dan lima kematian di Afrika sepanjang tahun ini.

Kasus Cacar Monyet Capai 16.000 di 75 Negara, Menyebar dari Hubungan Seks Pria dengan Pria. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – WHO telah menyatakan kasus cacar monyet sebagai kedaruratan kesehatan global. Itu karena penyebarannya yang semakin cepat.

Dilansir dari Reuters, ada lebih dari 16.000 kasus cacar monyet di 75 negara dan lima kematian di Afrika sepanjang tahun ini. Penyakit yang berasal dari virus itu menyebar terutama pada pria yang berhubungan seks dengan pria ketika wabah ini terjadi baru-baru ini. Sejauh ini, penyakit tersebut masih endemik di luar Afrika.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus baru-baru ini  menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Itu karena penyebaran wabah tersebut yang begitu cepat sehingga memerlukan kewaspadaan tinggi.

“Meskipun saya mendeklarasikan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, dan untuk saat ini wabah (cacar monyet) terkonsentrasi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, terutama mereka yang memiliki banyak pasangan seksual, namun stigma dan diskriminasi bisa sama bahayanya dengan virus apapun” tegasnya dalam konferensi pers di Jenewa, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (24/7/2022).

Lebih lanjut, Tedros mengatakan risiko penyakit cacar monyet, yang menyebar melalui kontak dekat dan cenderung menyebabkan gejala seperti flu dan lesi kulit berisi nanah, masih moderat secara global. Kecuali di Eropa, di mana WHO menganggap wilayah tersebut berisiko tinggi.

Di sisi lain, Gedung Putih menyatakan deklarasi itu sebagai “seruan untuk bertindak bagi komunitas dunia agar menghentikan penyebaran virus ini.” Raj Panjabi, direktur kantor kesiapsiagaan pandemi Gedung Putih menyatakan bahwa tanggapan internasional yang terkoordinasi sangat penting untuk menghentikan penyebaran penyakit dan melindungi masyarakat dengan risiko tertular yang tinggi.

Pakar kesehatan menyambut baik keputusan WHO yang mengeluarkan deklarasi kedaruratan kesehatan global yang selama ini diterapkan pada pandemi Covid-19. Selain itu, pada upaya pemberantasan polio yang terus dilakukan.

Dia menyebut keputusan tersebut cukup berani secara politis. “Hasil yang tepat sudah jelas, tidak menyatakan keadaan darurat pada saat ini akan menjadi kesempatan bersejarah yang terlewatkan,” ujar Lawrence Gostin, seorang profesor di Georgetown Law, Washington D.C.

(FRI)

SHARE