ECONOMICS

Kasus Covid-19 Melandai, Pakar Sarankan Jika Demam dan Flu Tetap Harus Tes

Muhammad Sukardi 05/10/2022 16:15 WIB

Tren penularan wabah Covid-19 di Indonesia semakin landai dalam beberapa kurun waktu terakhir.

Tren penularan wabah Covid-19 di Indonesia semakin landai dalam beberapa kurun waktu terakhir.

IDXChannel - Tren penularan wabah Covid-19 di Indonesia semakin landai dalam beberapa kurun waktu terakhir. Bahkan, WHO menyatakan akhir pandemi di depan mata dan mayoritas negara-negara memiliki kesempatan untuk mengakhiri fase akut pandemi.

Meski begitu, untuk menghadapi transisi menuju endemi, Indonesia tetap diimbau untuk terus melakukan testing, dan memperluas akses pada pencegahan perluasan transmisi virus yang efektif.

Guru Besar Mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Prof. dr. Amin Soebandrio, mengatakan, meskipun indikator kasus Covid-19 di Indonesia menurun, testing dan tracingnya harus dipastikan berjalan.

“Jadi saat ini testing saat ini lebih banyak dilakukan kalau memang ada gejala. Kecurigaan kontak, yang ketiga kalau mau ada aktifitas,” ujar Prof. dr. Amin, dalam Talkshow bertajuk ‘Akhir Pandemi Didepan Mata, Kita Harus Bagaimana’, secara daring, Rabu, (5/10/2022).

“Jika dibandingkan dengan yang lalu memang kita masih mendapatkan kasus-kasus yang dicurigai masih tinggi sehingga testingnya juga masih tinggi,” imbuhnya. 

Prof. Amin melanjutkan, masyarakat juga tetap tidak boleh menghiraukan sejumlah gejala-gejala umum yang dianggap sepele. Pasalnya, seperti diketahui, gejala Covid-19 memiliki kemiripan dengan flu biasa. 

Oleh karena itu, Prof. Amin mengimbau agar masyarakat yang memiliki gejala flu hingga batuk agar tetap melakukan tes Covid-19, baik itu antigen maupun PCR. Hal ini tak lain bertujuan untuk dapat memutus penyebaran virus Covid-19 di dalam negeri. 

“Jika seseorang mengalami salah satu gejala mulai dari demam tiba tiba disertai batuk pilek, pileknya juga bukan cairan yang kental, biasanya orang bilang cenderung meler, cairannya lebih encer tapi mengalir terus, nah disertai juga dengan gejala-gejala lain seperti diare itu tetap harus (test),” imbau Prof.Amin. 

“Artinya tidak bisa dikaitkan apakah dia salah makan, artinya dia tidak bisa menjeaskan itu penyebabnya, maka setiap orang harus 'alert', artinya punya kewaspadaan tinggi untuk mencari penyebabnya, jadi tentu periksa, di mana saja sudah bisa periksa antigen dan PCR,” lanjutnya.

Prof. Amin juga meminta kepada semua lini masyarakat, mulai dari masyarakat umum, sekolah, hingga perkantoran agar tetap meningkatkan kewaspadaan meskipun telah memasuki masa transasi menuju endemi.

“Jadi walaupun nanti kita sudah turun dari pandemi ke endemi, itu tidak berarti bahwa kita juga mengubah jadi lebih santai, tidak waspada. Tidak demikian, tetap kita harus waspada,” tegasnya.

(NDA) 

SHARE