ECONOMICS

Kasus Covid-19 Meningkat, Keterisian Tempat Tidur RS Naik 16 Persen

Rizky Pradita Ananda 02/02/2022 14:44 WIB

Mengutip data SARS-CoV-2 sequences variant dari GSAID per 24 Januari lalu, memperlihatkan 98 persen kasus positif Indonesia didominasi karena varian Omicron.

Kasus Covid-19 Meningkat, Keterisian Tempat Tidur RS Naik 16 Persen (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Berdasarkan data Kemenkes, per 1 Februari 2022 kasus positif menembus angka 16.021. Dengan demikian total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 4.369.391 kasus. 

Mengutip data SARS-CoV-2 sequences variant dari GSAID per 24 Januari lalu, memperlihatkan 98 persen kasus positif Indonesia didominasi karena varian Omicron

Meningkatnya keterisian tempat tidur rumah sakit secara nasional karena lonjakan kasus dalam 10 hari terakhir ini pun dibenarkan oleh dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Ditjen P2P Kemenkes RI. 

“16 persen secara nasional. Kalau dibanding dalam 10 hari kenaikan, tidak sampai 10 persen,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi, saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (2/2/2022) melalui pesan pribadi. 

Sementara untuk DKI Jakarta, sebagai daerah yang paling tinggi kasus Omicron nya, disebut dr. Siti Nadia terjadi peningkatan keterisian tempat tidur di rumah sakit karena yang yang tak bergejala pun tetap dirawat. Meski pasien yang bergejala parah, kurang dari 100 kasus. 

“DKI meningkat karena yang juga tidak bergejala dan gejala ringan dirawat. Kasus yang sedang dan berat itu kurang dari 100,” pungkasnya. 

Sebagai informasi, sesuai arahan Presiden Jokowi pada 28 Januari lalu, pasien positif Covid-19 jika tak mengalami gejala atau asimtomatik cukup melakukan isolasi mandiri di rumah dan memanfaatkan layanan telemedicine untuk berkonsultasi online dengan dokter dan mendapatkan obat yang dibutuhkan alias tak perlu dirawat inap di rumah sakit. 

 “Ketika hasil tes PCR Anda positif, tapi tanpa ada gejala. Silakan isolasi mandiri di rumah selama 5 hari. Paling penting meminimalkan kontak, ini akan mencegah penyebaran yang lebih luas,” ucap Presiden Jokowi.

(SANDY)

SHARE