ECONOMICS

Kasus Covid-19 Meroket, Kemenkes Siapkan Kapasitas Tempat Tidur Perawatan

Muhammad Refi Sandi/MPI 02/02/2022 10:41 WIB

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi mengatakan memang kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir mengalami kenaikan.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi mengatakan memang kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir mengalami kenaikan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi mengatakan memang kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir mengalami kenaikan. Namun, Ia meminta masyarakat tak perlu khawatir karena pihaknya telah menyiapkan kapasitas tempat tidur perawatan.

“Secara nasional, total ketersediaan tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) perawatan COVID-19 saat ini berjumlah 78.825 yang dapat tingkatkan sampai dengan kapasitas maksimal 156.847 tempat tidur. Untuk Jakarta sendiri, BOR di 196 rumah sakit rujukan saat ini di 6.496 dari 13.777 kapasitas tempat tidur yang tersedia. Dalam kondisi yang dibutuhkan, BOR di Jakarta dapat dikondisikan hingga mencapai 21.000. Jadi, tidak perlu terlalu khawatir, kapasitasnya masih cukup banyak,” ucap Nadia dalam keterangannya, Selasa (1/2/2022).

Nadia meminta masyarakat agar patuh protokol kesehatan guna menekan laju peningkatan kasus tersebut. Pasien orang tanpa gejala (OTG) cukup melakukan isolasi mandiri (Isoman) dan manfaatkan layanan telemedicine.

“Jika tidak bergejala, cukup untuk melakukan isoman di rumah atau isoter, dan manfaatkan layanan telemedicine yang tersedia. Segera lakukan vaksinasi booster, dan tetap disiplin menegakkan protokol kesehatan. Jangan lengah dan tetap selalu waspada,” ujarnya.

Nadia menambahkan kenaikan kasus konfirmasi harian COVID-19 terus terjadi dalam satu minggu terakhir. Kemarin angka kasus harian mencapai 12.422. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga terus menggenjot upaya testing dan tracing sebagai bentuk usaha deteksi dini.

“Positivity rate mingguan kita ada kenaikan sebesar 3,65%. Hal ini selain seiring dengan kenaikan kasus konfirmasi, tapi juga sejalan dengan ditingkatkannya angka testing dan tracing,” jelasnya.

Nadia mengatakan bahwa untuk mendapatkan data yang komprehensif, sebaiknya data dilihat dalam 7 hari terakhir, tidak hanya fokus pada data harian saja. (TIA)

“Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 4805 agar kita dapat melihat perkembangannya dalam 7 hari dan tidak terfokus dengan data harian saja. Hal ini agar kita dapat melihat data secara utuh sehingga dapat memperoleh informasi yang tepat,” tambah dr. Nadia.

Kenaikan positivity rate ini menunjukan kemampuan deteksi Indonesia dalam hal testing dan tracing. Per tanggal 30 Januari 2022, jumlah orang yang di tes adalah 5,75 per 1000 penduduk per minggu. Angka ini jauh diatas angka anjuran WHO, yakni 1 per 1000 penduduk per minggu.

“Peningkatan kuota testing dan tracing ini merupakan bentuk dari upaya deteksi dini dalam mencegah perluasan penularan, serta mencegah munculnya klaster sebaran yang baru. Ini juga merupakan usaha untuk mendeteksi lebih awal gejala COVID-19 yang diderita oleh tiap-tiap individu. Hal ini penting untuk mencegah keterlambatan penanganan kasus mengingat varian Omicron yang memiliki persebaran lebih cepat namun cenderung tidak bergejala,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Angka kasus positif Covid-19 di Indonesia pada Senin (1/2/2022), 16.021 kasus. Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 4.369.391 kasus.

Sementara kasus pasien meninggal bertambah 28 kasus pada hari ini, dan kasus sembuh bertambah 3.240 kasus. Dari penambahan itu, DKI Jakarta menyumbang penambahan tertinggi sebanyak 6.391 kasus. (TIA)

SHARE