ECONOMICS

Kasus Covid-19 Naik 30 Kali Lipat di Kudus, Ganjar Minta Perbanyak Tes dan Pelacakan

Taufik Budi 05/06/2021 08:36 WIB

Untuk mencegah penyebaran kian meluas, daerah-daerah diminta meningkatkan testing dan beragam upaya preventif.

Untuk mencegah penyebaran kian meluas, daerah-daerah diminta meningkatkan testing dan beragam upaya preventif. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ledakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus Jawa Tengah mengundang keprihatinan. Untuk mencegah penyebaran kian meluas, daerah-daerah diminta meningkatkan testing dan beragam upaya preventif atau pencegahan.

“Saya minta untuk dilakukan testing dan tracing lebih banyak. Ini tidak hanya untuk Kudus, berlaku untuk seluruh Jawa Tengah agar kita siaga. Tingkatkan testing, sekali lagi, tingkatkan testing!,” ucap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di rumah dinasnya, Jumat (4/6/2021) malam.

Mantan anggota DPR RI itu menegaskan, dengan ditingkatkannya testing dan tracing maka lebih mudah menemukan transmisi dari virus corona dan dapat segera dicegah sebelum menyebar lebih banyak.

“Kalau testingnya bisa meningkat, tracingnya bisa meningkat kita akan tau darimana ini berada, dari mana ini berasal,” katanya.

Ganjar juga meminta Pemda tak takut jika hasil dari peningkatan testing justru berdampak pada meningkatnya jumlah kasus Covid-19. Semakin cepat dilakukan, maka kian cepat pula mengetahui kondisi Covid-19 di daerah itu.

“Karena dengan makin banyak testing, makin banyak tracing, harapan kita, kita tau persis kondisi di daerah kita. Itu yang kita coba lakukan,” tegasnya.

Terlepas dari itu, Ganjar memohon bantuan dari masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan. Terutama menggunakan masker dan tidak berkerumun.

“Saya masih berharap dan meminta, memohon kepada masyarakat agar memberikan dukungan. tidak berkerumun, pakai masker. Maskerlah yang paling utama sebenarnya. Terus kemudian aware peduli, ya kalau (harus) jaga jarak,” katanya.

Sebelumnya Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengalami lonjakan kasus aktif virus corona lebih dari 30 kali lipat dalam sepekan. Penyebab naiknya kasus ini adalah kerumunan pada aktivitas ziarah kubur dan tradisi 'kupatan' yang berlangsung tujuh hari pascalebaran.

"Kudus mengalami kenaikan kasus positif secara signifikan dalam satu Minggu, yaitu naik lebih dari 30 kali lipat dari 26 kasus menjadi 929 kasus. Hal ini menjadikan kasus aktif di Kudus menjadi sebanyak 1.280 kasus atau 21,41 persen dari total kasus positifnya. Ini adalah angka yang cukup besar bila dibandingkan dengan kasus aktif nasional yang hanya 5,47 persen," kata Wiku saat jumpa pers, Jumat (4/6/2021).

Menurut Wiku, kenaikan kasus positif corona ini menyebabkan lonjakan tajam keterisian tempat tidur, ruang isolasi, dan ruang ICU di rumah sakit rujukan Covid-19. Per 1 Juni 2021 saja, angka keterisiannya mencapai lebih dari 90 persen dari total tempat tidur yang ada. "Ini adalah kondisi yang sangat memprihatinkan," imbuhnya.

Atas kenaikan kasus itu, dirinya bersama Ketua Satgas Covid-19, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan TNI-Polri mengunjungi Kudus untuk melihat situasi terkini di sana. Dari lawatan itu didapatkan fakta penyebab lonjakan kasus di wilyah tersebut, yakni karena kerumunan pada kegiatan ziarah kubur serta tradisi 'kupatan.'

"Dari kunjungan tersebut didapatkan keadaan ini terjadi sebagai dampak dari adanya kegiatan wisata religi berupa ziarah serta tradisi kupatan yang dilakukan oleh warga Kudus tujuh hari pascalebaran. Hal ini memicu kerumunan dan meningkatkan penularan di tengah masyarakat," ungkap Wiku.

"Hal ini diperparah dengan banyaknya tenaga kesehatan di sana yang saat ini tengah menderita covid-19 yaitu sebanyak 189 orang," tambahnya. (TIA)

SHARE