ECONOMICS

Kasus Covid Naik 32,01 Persen, Satgas: Buah dari Mereka yang Mudik

Binti Mufarida 30/05/2021 11:18 WIB

Kemenkes mencatat terjadi kenaikan kasus infeksi covid-19 sebesar 32,01 persen, hal ini akibat masih banyaknya masyarakat yang memutuskan tetap nekad mudik.

Kasus Covid Naik 32,01 Persen, Satgas: Buah dari Mereka yang Mudik (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Kesehatan mencatat terjadi kenaikan kasus infeksi covid-19 sebesar 32,01 persen, hal ini akibat masih banyaknya masyarakat yang memutuskan tetap nekad mudik lebaran walau sudah dilarang pemerintah.

Ketua Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Hery Trianto pun mengatakan memang ada kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Meskipun, katanya, ada beberapa faktor penyebab terjadinya kasus Covid-19.

“Kalau kita lihat dalam satu pekan terakhir terjadi kenaikan yang cukup signifikan, ini terjadi memang ada eskalasi kenaikan kasus secara keseluruhan. Kemudian memang pada awal-awal lebaran itu testingnya berkurang karena sebagian petugasnya itu masih cuti ya, masih lebaran,” ungkap Hery dalam keterangannya, Minggu (30/5/2021).

Hery pun mengatakan bahwa kenaikan kasus Covid-19 mulai terasa dengan terbentuknya klaster-klaster baru di sejumlah daerah. “Tetapi memang secara kumulatif terjadi kenaikan dan ternyata itu terasa dengan terbentuknya klaster-klaster baru di sejumlah daerah yang mungkin ini sekarang jumlahnya udah belasan yang sedang terus di antisipasi,” katanya.

“Termasuk klaster dari Cilacap yang awak kapal yang dari India, yang 12, yang memaksa salah satu rumah sakit di sana juga ditutup. Kemudian kita juga dari klaster pemudik, kita mulai temukan banyak sekali kasus di Jakarta dan Bogor, itu sehingga kenaikannya itu dalam jumlah yang cukup tinggi. Tidak hanya satu atau dua rumah bisa melibatkan puluhan bahkan lebih dari 60, kita sebutnya jadi klaster pemukiman,” ungkap Hery.

Hery pun mengatakan pembentukan klaster pemukiman ini akibat para pemudik yang pulang kemudian tetap melakukan silaturahmi sehingga menyebabkan penularan Covid-19. 

“Jadi ini klaster pemukiman ya, dan ini adalah buah dari mereka yang pulang dari mudik kemudian tetap melakukan silaturahmi kemudian terjadi penularan kepada yang lain,” katanya.  

“Ini tentu saja sesuatu yang tidak kita inginkan, tetapi memang masyarakat sebagian tidak atau mengabaikan larangan bepergian pada periode liburan kemarin, sehingga sekarang ini kita memanen dari apa yang kita perbuat,” papar Hery.

Hery mengatakan bahwa kenaikan Covid-19 sebesar 32,01 persen itu sangat tinggi. Apalagi, jika kenaikan kasus tersebut adalah akibat dari varian-varian baru Covid-19 dari Inggris, Afrika Selatan, dan juga India. “Jadi 32 persen kenaikan itu sangat tinggi. Dan memang jika ini akibat dari varian-varian terbaru yang kita temukan. Dan jumlahnya terus terus meningkat baik yang dari Inggris, Afrika Selatan maupun yang dari India,” katanya.  (RAMA)

SHARE