Kata Erick Thohir soal Harga Divestasi Saham Vale (INCO) Deal di Rp3.000-an
Lantas, berapa harga jual saham Vale? Apa benar seperti yang digadang-gadang bakal dilepas di angka Rp3.000 per saham?
IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan penandatanganan kesepakatan divestasi 14 persen saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ke MIND ID akan dilaksanakan pada Senin (26 Februari 2024).
Proses transaksi itu bakal dihadiri oleh Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
“Jadi yang pasti kesepakatan penandatanganan itu Senin jam 4 sore akan disaksikan oleh Pak Arifin (Menteri ESDM) Pak Bahlil (Menteri Investasi), lalu juga Pak Luhut Menko Marinves dan saya,” ujar Erick saat ditemui wartawan di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Lantas, berapa harga jual saham Vale? Apa benar seperti yang digadang-gadang bakal dilepas di angka Rp3.000 per saham?
Soal harga divestasi saham, Erick Thohir enggan memberi penjelasan gamblang. Sebab, Vale Indonesia merupakan perusahaan terbuka alias Tbk.
Sehingga, kata dia, kurang elok jika harga per saham diumumkan sebelum adanya penandatanganan kesepakatan divestasi.
“Saya enggak mau komen mengenai harga karena kan selama itu belum ada di black and white saya enggak bisa komen, apalagi kan ini perusahaan Tbk,” bebernya.
“Karena saya enggak bisa bicara terlalu jauh karena ini public company, kayaknya public company di aturan-aturan yang saya takut salah,” lanjut dia.
Sebagai informasi, pemegang saham terbesar Vale Indonesia saat ini adalah Vale Canada Limited (VCL) dengan kepemilikan 43,79 persen. Sedangkan, MIND ID menggenggam 20 persen saham dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM) 15,03 persen. Lalu, kepemilikan publik di Vale sebesar 21,18 persen.
Bila 14 persen sahamnya Vale resmi diambil MIND ID, maka kepemilikan negara di perusahaan nikel ini menyentuh 34 persen.
Tak hanya itu, usai transaksi pembelian saham dilakukan pemerintah bakal menarik masuk Vale ke dalam ekosistem hilirisasi pertambangan. Langkah ini juga untuk meningkatkan investasi kendaraan listrik berbasis baterai di Tanah Air.
Erick mengaku, selama ini Vale Indonesia cukup lamban menggenjot hilirisasi di sektor pertambangan dan pengolahan nikel. Karena itu bakal digenjot ke depannya.
“Buat kami, ketika Vale menjadi ekosistem kami, kita akan mendorong percepatan investasi dan hilirisasi di Vale yang selama ini cukup lambat, dan momentum daripada hilirisasi di Vale ini adalah momentum yang sangat baik,” paparnya.
(YNA)