Kata Pertamina soal Pertamax Dianggap BBM Kotor karena Kandungan Sulfurnya Tinggi
PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina menegaskan kualitas BBM Pertamax dengan RON 92 sudah sesuai dengan ketentuan Ditjen Migas.
IDXChannel - PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina menegaskan kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax dengan RON 92 sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Migas Kementerian ESDM. Bahkan, hal tersebut juga termasuk kandungan sulfurnya yakni 400 ppm.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan, batas maksimal kandungan sulfur dalam BBM RON 92 yang ditetapkan Ditjen Migas adalah 400 ppm. Ketetapan ini berlaku untuk semua BBM RON 92 yang dijual di Indonesia, baik oleh Pertamina maupun badan usaha lain.
“Kami pastikan seluruh produk BBM Pertamina memenuhi ketentuan yang berlaku. Bahkan kandungan sulfur Pertamax masih jauh di bawah 400 ppm, masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas Pertamax,” ujarnya dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Heppy menuturkan, hasil kandungan sulfur Pertamax tersebut diperoleh dari hasil uji kualitas yang pernah dilakukan Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (BBPMGB) Lemigas Ditjen Migas Kementerian ESDM.
“Pengujian dilakukan untuk BBM RON 92 baik dari Pertamina maupun badan usaha lainnya. Untuk Pertamax, hasilnya kandungan sulfurnya masih jauh di bawah batas maksimal yang ditetapkan Ditjen Migas,” kata Heppy.
Terkait BBM dengan sulfur 50 ppm yang sesuai standar Internasional, Heppy menyampaikan, Pertamina Patra Niaga sudah sejak lama menyediakan BBM dengan standar Euro 4 dan kandungan sulfur 50 ppm di SPBU Pertamina.
"Produk Pertamina Dex, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95 sudah lama tersedia di SPBU. Ketiganya merupakan BBM dengan standar Euro 4 dan kandungan sulfur 50 ppm. Silakan masyarakat menentukan pilihan BBM yang diinginkan," katanya.
Sebagai informasi, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin mengatakan, kandungan sulfur Pertalite ada di angka 500 ppm. Sedangkan standar yang dianjurkan dalam aturan adalah 50 ppm.
"BBM subsidi dengan kandungan sulfur yang tinggi nantinya akan dihilangkan secara bertahap. Nantinya, BBM tersebut akan diganti dengan sulfur yang lebih rendah sehingga kualitasnya lebih baik tapi harga jualnya tetap sama," kata Kaimuddin di gedung Kemenko Marves, Jakarta, belum lama ini.
Bukan hanya BBM Pertalite yang memiliki kandungan sulfur di atas ambang batas. Pertamax yang memiliki RON 92 juga memiliki kandungan sulfur cukup tinggi. Berdasarkan laman resmi Pertamina, kandungan sulfur di Pertamax adalah 130 ppm.
(Dhera Arizona)