KCI Mau Impor Tiga Trainset KRL Baru, Segini Anggaran yang Dibutuhkan
PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) merencakan pembelian 3 trainset KRL baru dari luar negeri atau impor.
IDXChannel - PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) merencakan pembelian 3 trainset KRL baru dari luar negeri atau impor. Ditargetkan kereta tersebut dapat beroperasi pada 2024-2025.
Adapun untuk pendanaannya, VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, mengatakan pihaknya mengajukan dana Rp800 miliar kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku induk perusahaan.
Kemudian KAI Commuter juga akan mengambil pinjaman ke perbankan sebanyak Rp3,6 triliun. Meski begitu, Anne menjelaskan dana tersebut dilakukan untuk pengadaan impor KRL, retforfit, dan pembelian KRL baru dari INKA.
"Yang sedang kita ajukan ya, kita dari KAI-nya itu hampir Rp800 miliar, kemudian kita juga yang Rp3,6 triliun ini juga kan kemarin ketika yang baru kita juga melakukan peminjaman ke bank. Nah sisanya ini yang akan kita perjuangkan baik dari PMN ataupun nanti dari sistem PSO-nya," kata Anne di Kantor KCI Juanda, Jakarta, Senin (6/11/2023).
Anne mengatakan bahwa saat ini pengadaan impor KRL tersebut masih dalam tahap proses pelelangan. Sehingga ia belum dapat memastikan siapa produsen yang akan menggarap serta biaya yang dikeluarkan.
'Dan saat ini sedang proses, nanti teknologinya apa dari mana setelah selesai baru kita umumkan ya, karena ini kan masih proses lelang," katanya.
Adapun ketika ditanya terkait dengan harga tiga impor KRL yang ditaksir mencapai Rp676,8 miliar. Anne hanya menanggapi bahwa angka tersebut merupakan penawaran dari sejumlah kontraktor.
Sementara itu, angka tersebut merupakan pernyataan dari Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) John Robertho dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023).
"Itu kan dapat dari penawaran dari berbagai negara dan beberapa manufaktur ya, sekitar segitu. Tapi kita masih proses pengadaannya. Kemudian kan pasti setiap tahun yang namanya kebutuhan kan mereka akan survei, kebutuhan teknis yang seperti tadi, LRT lebar relnya sama kita saja sudah berbeda. Nah hal-hal seperti itu yang mungkin nanti ada perubahan-perubahan kecil," kata Anne. (NIA)