ECONOMICS

Kebakaran Kilang Minyak Balikpapan Sudah Padam, Penyebab Masih Dicari

Suparjo Ramalan 04/03/2022 13:01 WIB

PT Pertamina (Persero) tengah menunggu hasil investigasi ihwal terbakarnya Refinery Unit (RU) V Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur (Kilang Balikpapan).

Kebakaran Kilang Minyak Balikpapan Sudah Padam, Penyebab Masih Dicari. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Pertamina (Persero) tengah menunggu hasil investigasi ihwal terbakarnya Refinery Unit (RU) V Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur (Kilang Balikpapan). Saat ini belum diketahui secara pasti sebab utama kejadian tersebut. 

Hingga Jumat (4/3/2022),  pukul 11.00 WITA, Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional telah menerjunkan tim ke lapangan dan api berhasil dipadamkan. 

"Api yang sempat timbul telah berhasil dikendalikan sekitar pukul 11.00 WITA. Penyebab timbulnya api saat ini belum diketahui dan masih menunggu hasil investigasi," ujar Are Manager Communication, Relation dan CSR Kilang Balikpapan, Ely Chandra. 

Perseroan juga memastikan Kilang Balikpapan dalam kondisi aman dan tetap dapat beroperasi. 

Dari dokumen Pertamina, RU V Balikpapan merupakan salah satu Unit Bisnis Direktorat Pengolahan Pertamina yang produknya disalurkan ke kawasan Indonesia bagian Timur yang merupakan 2/3 dari NKRI. Bahkan, beberapa produk disalurkan ke Indonesia bagian Barat dan diekspor. 

Sejak pertama kali dibangun RU V telah mengalami beberapa kali perbaikan guna meningkatkan margin dan kapasitas produksi. Produk-produk yang sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) yaitu meliputi Bahan Bakar Minyak atau BBM (Premium, Kero, Solar, Pertadex & Pertamax), Non Bahan Bakar Minyak/NBBM (Smooth Fluid 05), dan LPG. 

Seluruh produk yang dihasilkan digunakan untuk memasok kebutuhan dalam negeri khususnya wilayah Indonesia Bagian Timur.

Berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur, RU V telah beroperasi sejak 1922 dan saat ini memasok hingga 26% total kebutuhan BBM di seluruh Indonesia. Lokasi RU V sangat strategis untuk memasok kebutuhan BBM di kawasan Indonesia Timur, dan didukung oleh jaringan distribusi, mencakup pipa distribusi, kapal tanker, serta moda transportasi darat. (TYO)

SHARE