ECONOMICS

Keberhasilan Transformasi di Kementerian BUMN Berkat Perbaikan Sistem dan SDM

Nur Ichsan Yuniarto 14/06/2024 20:29 WIB

BUMN berhasil melakukan transformasi menjadi lebih baik. Keberhasilan ini karena ada perbaikan di sistem dan SDM.

BUMN berhasil melakukan transformasi menjadi lebih baik. Keberhasilan ini karena ada perbaikan di sistem dan SDM. (MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berhasil melakukan transformasi menjadi lebih baik. Keberhasilan ini karena ada perbaikan di sistem serta Sumber Daya Manusia (SDM).

Hal ini dikatakan Komisaris Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Chandra Hamzah. Menurutnya, BUMN bertransformasi lebih baik di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir. Erick dinilai telah melakukan sejumlah perubahan signifikan dalam empat tahun terakhir.

"Salah satu perbaikan sistem yang paling signifikan yakni adanya peraturan menteri (permen) BUMN nomor 2 tahun 2023 terkait pembenahan tata kelola BUMN," kata Chandra lewat keterangan tertulisnya, Jumat (14/6/2024).

Dia menambahkan, dalam permen tersebut, setiap BUMN harus membuat identifikasi risiko, mitigasi risiko, dan peningkatan monitoring sebagai bentuk penguatan manajemen risiko perusahaan. 

"Ini menurut saya bagus sekali, yang selama ini belum pernah ada. Ide awalnya itu mengikuti praktik baik selama ini yang dilakukan di perbankan, ini sangat bagus karena banyak risiko di BUMN, mulai dari risiko operasional hingga hukum," kata dia.

Sementara dari sisi sumber daya manusia (SDM), lanjut Chandra, Kementerian BUMN pun telah melakukan terobosan dengan meningkatkan kemampuan dewan komisaris. Chandra mengatakan setiap komisaris kini wajib mendapatkan pelatihan selama 20 jam per tahun untuk meningkatkan kemampuan teknis.

"Saya beberapa kali juga memberikan pelatihan karena banyak juga para komisaris yang mungkin tidak punya latar belakang hukum, bisnis, atau akuntansi," kata Chandra. 

Dengan formula tersebut, Chandra menyebut dewan komisaris bisa meningkatkan perannya dalam mengawal tugas dewan direksi. Sehingga, kinerja BUMN dapat diharapkan menjadi lebih baik. 

"Ada dua hal yang perlu dibenahi. Sistem dan orang. Sistemnya jelek, orangnyq bagus, lumayan lah. Sistem bagus, orangnya jelek, ketolong lah sedikit, tapi kalau sistem dan orangnya jelek, wallahu a'lam bishawab. Dalam permen tersebut, sistem dan orang harus berjalan seiring," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, terkuaknya sejumlah kasus yang menimpa BUMN dalam beberapa hari terakhir menunjukkan ada yang salah pada sistem dan orang di masa terdahulu. Dia menilai persoalan lama ini akan menjadi bom waktu yang dapat meledak kapan saja.

"Beberapa kejadian ribut-ribut kemarin itu kejadian sebelum 2019-2020, tapi baru meledak sekarang. Itu akibat kelemahan orang dan sistem. Kalau orang dan sistemnya dibenahi, yang korup dan maling ditangkap, beres itu," kata dia. 

Chandra menyampaikan perbaikan sistem dan orang yang dilakukan Erick sejak 2019 sejatinya telah membawa angin segar bagi BUMN. Hal ini terlihat dari performa BUMN maupun kontribusi kepada negara dan masyarakat yang terus meningkat setiap tahun. 

"Peningkatan dividen karena Pak Erick yang baru akhir 2019 melakukan perbaikan pemilihan orang yang kompeten. Kalau (perbaikan) sistem baru berjalan setahun. Ini bagus kalau dipertahankan untuk membuat BUMN lebih baik. Kita tunggu saja, mudah-mudahan sih jangan diajak-acak lagi," kata dia.

(NIY)

SHARE