ECONOMICS

Kejar Herd Immunity Agustus, Enam Juta Warga Jatim Sudah Divaksin Dosis Pertama

Lukman Hakim 15/07/2021 10:50 WIB

Pemprov Jawa Timur (Jatim) bersama Polda Jatim, TNI, dan Kejaksaan terus menggencarkan vaksinasi.

Pemprov Jawa Timur (Jatim) bersama Polda Jatim, TNI, dan Kejaksaan terus menggencarkan vaksinasi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemprov Jawa Timur (Jatim) bersama Polda Jatim, TNI, dan Kejaksaan terus menggencarkan vaksinasi. Selain menyasar tenaga kesehatan (nakes), pelayan publik, lanjut usia (lansia) dan masyarakat umum, vaksinasi kini sudah merambah ke kalangan pelajar.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim menunjukkan, sasaran vaksinasi di Jatim sebanyak 30.042.090 orang. Dari jumlah itu, untuk sasaran nakes sebanyak 189.000 orang, petugas publik 2.070.000 orang, sasaran lansia 2,5 juta orang, masyarakat umum dan masyarakat rentan 21 juta orang dan sasaran remaja 3,5 juta orang. 

Saat ini, capaian total vaksinasi mencapai 6.083.583 orang. Jumlah itu terdiri dari vaksinasi tahap pertama dan tahap kedua. Dengan angka itu, maka capaian total vaksinasi 20,28 persen.Jumlah tersebut untuk vaksinasi pertama. "Sedangkan vaksinasi kedua sekitar 2.445.000 atau 8,1%," kata Kepala Dinkes Jatim, Herlin Ferliana, Kamis (15/7/2021).

Sementara itu, Pemprov Jatim menargetkan 70% warga Jatim telah menerima vaksinasi di pertengahan akhir Agustus mendatang. Dengan begitu kekebalan komunal atau herd immunity diusahakan dapat segera tercapai.  

"Untuk mengejar herd immunity akhir Agustus, kita mulai hitung awal ini 300.000 per hari (vaksinasi). Tentu ada faktor yang menyebabkan tidak bisa maksimal. Sebab, stok vaksin dari Kemenkes tidak seperti harapan masyarakat. Semoga stok vaksin terpenuhi. Sehingga herd immunity dosis pertama bisa tercapai," terang Herlin.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan, untuk mencapai target 70%, Pemprov Jatim bersinergi dengan TNI dan Polri serta Kejaksaan dan pemerintah kabupaten/ kota. Sinergi ini untuk percepatan vaksinasi di seluruh lini dan lapisan masyarakat, termasuk di kalangan para pelajar. 

"Di sektor swasta, kami mendorong peran kolaboratif dalam memaksimalkan vaksin gotong royong agar diperluas dan dipercepat. Begitu pula ketersediaan vaksin di seluruh kabupaten/kota di Jatim," katanya.

Khofifah menyebut, kesadaran masyarakat Jatim akan pentingnya vaksin terus meningkat setiap harinya. Hal itu terbukti dengan tingginya antusiasme masyarakat yang datang mengantri guna memperoleh vaksin. 

“Kita harus menangkan “peperangan” ini dengan cara kerja sama dan gotong royong. Semua kepala daerah di Jatim, vaksinator, relawan, dan seluruh elemen masyarakat punya komitmen yang sama untuk bisa sesegera mungkin lepas dari pandemi COVID-19 ini,” tuturnya. (TIA)

SHARE