ECONOMICS

Kejar Investasi Rp100 Triliun, Ini Strategi Pemprov Jawa Timur

Lukman Hakim 26/03/2021 07:51 WIB

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) tahun ini menargetkan realisasi investasi mencapai Rp100 triliun.

Kejar Investasi Rp100 Triliun, Ini Strategi Pemprov Jawa Timur. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) tahun ini menargetkan realisasi investasi mencapai Rp100 triliun. Jumlah itu naik sekitar 25% dibanding realisasi investasi di 2020 yang mencapai Rp78 triliun.

Guna mencapai target tersebut, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) menggelar Business Networking Forum (BNF) di Banyuwangi. Kegiatan bertema Business Collaboration Investment Based on I-PRO (Investment Ready to Offer) and Sustainable itu digelar mulai Selasa (23/3/2021) hingga Rabu (24/3/2021) di Hotel Kokoon, Jalan Raya Jember Dusun Krajan, Dadapan, Banyuwangi. 

BNF 2021 ini dihadiri 70 peserta offline dari Consul General of Japan, Consul General of Australia, Consul General of RRC, Perwakilan Kedutaan Besar United Kingdom di Surabaya.  Sedangkan yang juga hadir secara online adalah perwakilan dari KBRI Dubai, KBRI Singapore, KBRI Australia, KBRI Jepang, KBRI Korea, IIPC Sydney - Australia, IIPC Singapura, IIPC Jepang dan IIPC UEA.

Kepala DPM-PTSP Jatim, Aris Mukiyono, mengatakan, BNF 2021 ini merupakan strategi mempromosikan proyek strategis nasional yang ada di Jatim. Sebagaimana dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 ada banyak pembangunan yang ada di Jatim. Mulai dari pengembangan kawasan Bromo Tengger Semeru, Selingkar Wilis dan juga Selingkar Ijen.

“Total ada 218 proyek dengan nilai investasi sebesar  Rp294 triliun. Investasi berasal dari APBN, APBD, BUMN/BUMD, KPBU dan swasta. Di era sekarang ini, kolaborasi investasi menjadi hal yang ideal untuk melakukan percepatan investasi," kata Aris, Kamis (25/3/2021).

Kolaborasi yang baik, kata dia, akan berdampak terhadap sinergitas, efisiensi waktu dan sumber pembiayaan. Sebab,  kolaborasi akan melibatkan para profesional dan teknologi kekinian. "Hal itu sesuai amanah Ibu Gubernur, kami harus bersinergi, rembug, nyekrup dalam mempromosikan investasi secara berkelanjutan. Forum tersebut merupakan bagian dalam penguatan sinergi dan kolaborasi," imbuhnya.

Dia menambahkan, dalam upaya membangun kolaborasi diperlukan investasi berbasis Investment Project Ready To Offer (I-PRO) guna menarik minat calon investor. I-PRO merupakan proyek yang memiliki feasibility study serta tidak memiliki kendala izin usaha dan lahan.

"Kami ingin meningkatkan kolaborasi bisnis berbasis I-PRO dan mendorong minat investor berinvestasi di Jatim," terangnya. (TYO)

SHARE