Kejar Target, Menhub Sebut Proyek DDT Paket A Tahap I Capai 98 Persen
progres pembangunan proyek jalur dwiganda kereta api atau double-double track (DDT) Paket A tahap I Manggarai - Cikarang secara keseluruhan sudah mencapai 98%.
IDXChannel - Diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bahwa progres pembangunan proyek jalur dwiganda kereta api atau double-double track (DDT) Paket A tahap I Manggarai - Cikarang secara keseluruhan sudah mencapai 98 persen.
Sementara itu, terungkap bahwa item pekerjaan yang dilakukan meliputi pembangunan Stasiun Jatinegara, Matraman, dan Manggarai; sisi barat new track elevated Manggarai-Jatinegara dan Bukit Duri-Cikini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga turut meninjau langsung progres pembangunan proyek DDT Paket A Tahap 1 di Stasiun Jatinegara, pada Sabtu (20/3/2021). Tinjauan dilakukan untuk memastikan proyek pembangunan terus berjalan dengan baik.
Untuk pembangunan gedung Stasiun Jatinegara sendiri sudah selesai 100 persen. Saat ini di Stasiun Jatinegara sudah memiliki fasilitas yang memadai seperti; memiliki empat peron, delapan jalur kereta, bangunan stasiun dua lantai, perpindahan penumpang melalui lantai 2 bangunan stasiun (area concourse), panjang peron dan shelter seragam, dilengkapi fasilitas bagi kaum difable, dan fasilitas lainnya.
"Pada kesempatan ini saya ingin menjelaskan perkembangan pembangunan perkeretaapian kita. Kita lihat bahwa Stasiun Jatinegara dan jalur keretanya sudah selesai dengan jalur elevated (overtrack station) sehingga pelayanannya menjadi lebih baik. Kita juga akan lakukan ini di Manggarai yang akan menjadi pusat stasiun kereta api jarak jauh,” ujar Budi Karya di Stasiun Jatinegara, Jakarta.
Ditamabahkan Budi, bahwa proyek DDT memberikan manfaat yang banyak, seperti memisahkan perjalanan KA Jarak Jauh / Main Line dengan KRL / Commuter Line, mengurangi keterlambatan perjalanan kereta, meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan yang paling penting meningkatkan keselamatan, kenyamanan dan keamanan perjalanan KA.
DDT Manggarai-Jatinegara diharapkan dapat lebih mempermudah mobilitas masyarakat di wilayah Jabodetabek dengan bertambahnya jumlah kapasitas pergerakan kereta api jalur Bekasi maupun Bogor line.
Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perkeretaapian, ungkap Budi, berupaya menyelesaikan berbagai proyek prasarana perkeretaapian nasional yang membutuhkan alokasi anggaran yang besar. Mulai dari membangun infrastruktur kereta api seperti rel kereta, gedung-gedung stasiun, sistem persinyalan, pekerjaan sipil (pondasi, jembatan disekitar jalur rel dan stasiun dan-lain-lain), juga membiayai perawatan jalur KA.
Setelah infrastruktur perkeretaapian siap, kemudian keretanya dioperasikan oleh operator, bisa PT KAI atau pun perusahaan operator kereta api lainnya. “Saya berterima kasih kepada Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang telah mengalokasikan dalam setahun kurang lebih Rp10-17 triliun untuk proyek di Kereta Api. Untuk pembangunan DDT Manggarai-Cikarang sendiri biayanya mencapai sekitar Rp5 triliun lebih,” pungkas Budi. (FHM)