Kejar Target Rumah Layak Huni Naik 70 Persen, Begini Strategi PUPR
Kementerian PUPR menargetkan hingga 2024 akses rumah layak huni bisa meningkat hingga 70 persen.
IDXChannel - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan hingga 2024 akses rumah layak huni bisa meningkat hingga 70 persen. Sehingga diharapakan bisa memangkas backlog dan meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.
Pada 2020 akses rumah layak huni adalah 56,7 persen, targetnya pada tahun 2024 aksesnya bisa mencapai 70 persen, artinya peluang masyarakat untuk mendapatkan rumah menjadi lebih besar dan lebih mudah.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengungkap hingga akhir 2021, setidaknya Kemenentan PUPR telah membangun 6,7 juta, tercatat dari 2015.
"Dimana kebanyakan orang kini harus bekerja, belajar dan beribadah di rumah, maka kebutuhan akan rumah yang sehat, aman dan layak huni menjadi tumpuan dan memegang peranan penting," ujar Zainal Fatah dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (7/8/2022).
Mewujudkan hal tersebut Kementerian PUPR saat ini telah menyalurkan bantuan subsidi bagi MBR di antaranya melalui bantuan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan di mana pada tahun 2022 ini ditargetkan tersalur untuk 200 ribu unit rumah.
“Ada juga bantuan-bantuan yang sifatnya memberi subsidi seperti subsidi selisih bunga, subsidi bantuan uang muka, skema-skema ini terus kami lakukan,” tambah Fatah.
Menurutnya da ini nsegi konsep, desain dan teknologi, Kementerian PUPR juga terus mengembangkan hunian vertikal dengan konsep transit oriented development (TOD) untuk meningkatkan aksesibilitas antara tempat tinggal dan tempat kerja masyarakat.
Kemudian pengembangan perumahan skala besar; pengembangan rumah instan sederhana sehat (RISHA), pengembangan rumah unggul sistem panel instan (RUSPIN) dan rumah modular lainnya.
“Untuk pembangunan rumah dengan waktu yang cepat kami menggunakan teknologi RISHA. Selain di Palu, belum lama ini Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan hunian tetap (huntap) di Lumajang bagi para korban letusan Gunung Semeru,” pungkas Fatah.
Melalui komitmen-komitmen ini diharapkan dapat menurunkan angka backlog serta menyediakan hunian layak dan sehat bagi masyarakat Indonesia, khususnya MBR. (RRD)