KEK Kura-Kura Bali Digadang Jadi Katalisator Sektor Teknologi Indonesia
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali diharapkan untuk bisa menjadi katalisator sektor teknolog Indonesia.
IDXChannel - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali diharapkan untuk bisa menjadi katalisator sektor teknolog Indonesia. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pemerintah telah meluncurkan Kerangka Ekonomi Digital Nasional pada tahun 2023 untuk mendorong cita-cita tersebut.
Dalam Knowledge Sharing and Networking Event “Shaping The Future Economy: AI & Semiconductor” di Kampus Unity in Diversity (UID), Minggu (29/9/2024), Airlangga menyebut bahwa artificial intellegence (AI) dan semikonduktor menjadi komponen inti dari strategi ekonomi digital Indonesia saat ini dan di masa depan.
“Kita perlu bersyukur dengan adanya bonus demografi Indonesia, tetapi syaratnya bonus demografi harus memberikan produktivitas. Dan untuk melakukan itu, pemerintah memfasilitasi pendidikan khusus, re-skilling dan up-skilling, dan pendidikan kelas dunia. Di antaranya keberadaan Tsinghua University di Kawasan Ekonomi Khusus Kura-Kura Bali harus diperluas dan diperdalam,” ujarnya.
Kegiatan sharing knowledge dan networking tersebut digelar atas kerja sama Dewan Nasional KEK, KEK Kura-Kura Bali, Tsinghua Southeast Asia, dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Airlangga juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut untuk mengumpulkan seluruh stakeholder KEK Kura-Kura Bali yakni pemerintah, akademisi, dan pelaku industri.
“Jadi pertemuan penting ini sungguh penting, karena ini merupakan baby step Indonesia untuk berada di ekosistem AI dan semikonduktor,” kata Airlangga.
Kampus UID Bali sendiri telah menjadi wadah berbagai kerja sama dalam program-program kepemimpinan dan pendidikan berkelanjutan antara UID dan Tsinghua Southeast Asia (TSEA). Airlangga juga memberi arahan agar di KEK Kura-Kura Bali dapat dibangun kampus ekonomi yang bisa menjadi jantung kehidupan dan otak intelektualitas KEK Kura-Kura Bali.
“Kampus ini dapat menjadi inti dari pengembangan sumber daya manusia. Khususnya untuk pengembangan sumber daya manusia di wilayah Indonesia timur dan tengah. Kalau kita bisa mengembangkan kampus Tshinghua di Indonesia dan menampung tidak hanya dari Jawa, tetapi juga tengah dan timur, saya rasa ini akan menjadi katalisator teknologi dan inovasi di Indonesia,” kata Airlangga. (Wahyu Dwi Anggoro)