ECONOMICS

Keketuaan Indonesia di ASEAN-BAC Dorong 5 Isu Prioritas

Wahyu Dwi Anggoro 08/08/2023 15:02 WIB

Keketuaan Indonesia di ASEAN-Business Advisory Council (ASEAN-BAC) memiliki lima isu prioritas.

Keketuaan Indonesia di ASEAN-BAC Dorong 5 Isu Prioritas. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Keketuaan Indonesia di ASEAN-Business Advisory Council (ASEAN-BAC) memiliki lima isu prioritas yakni transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahahanan kesehatan, keamanan pangan, serta fasilitas perdagangan dan investasi.

"Isu prioritas ini disusun berdasarkan pemikiran yang matang oleh policy managers dan legacy leads kami yang merupakan pengusaha sukses di bidangnya, serta berpengalaman dalam menyusun rekomendasi kebijakan," kata Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa (8/8/2023).

Mereka juga didukung oleh knowledge partners yang terdiri dari berbagai institusi ternama di dunia, termasuk PwC, BCG, McKinsey, ERIA, dan WRI.

"Prioritas pertama kami adalah Transformasi Digital, dimana kami memprioritaskan kepentingan UMKM dalam mempercepat integrasi ekonomi, baik dalam bentuk konektivitas sistem pembayaran maupun platform pendanaan bagi usaha," jelasnya.

Prioritas kedua adalah pembangunan berkelanjutan di mana kami menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan untuk mencapai ekonomi net-zero.

"Kawasan ASEAN yang kaya akan nilai biodiversity dan sumber daya alam perlu dikawal agar memberikan manfaat ekonomi dan juga melestarikan lingkungan," terangnya.

Prioritas ketiga adalah ketahanan kesehatan. pandemi Covid-19 membuktikan bahwa kita harus meningkatkan ketahanan kesehatan
masyarakat ASEAN, baik dari segi infrastruktur, akses, teknologi maupun pendanaan.

"Selanjutnya adalah food security atau ketahanan pangan, melalui praktik pertanian berkelanjutan, sistem informasi yang lebih baik dan mekanisme peningkatan gizi, kami berupaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan stabilitas ketersediaan pangan di ASEAN," tambahnya.

Prioritas terakhir adalah promosi perdagangan dan investasi. Dengan mempromosikan perdagangan dan investasi intra-ASEAN, kami bertujuan untuk mencapai harmonisasi perjanjian perdagangan dan mendorong lingkungan yang kondusif untuk menerapkan interaksi perdagangan dan investasi yang fair dan menguntungkan di ASEAN.

"Fokus kami adalah mengurangi Hambatan Non-Tarif, meningkatkan dampak perjanjian Perdagangan Bebas, dan mempromosikan insentif bagi bisnis untuk semakin berinvestasi di negara-negara kawasan," ujar Kepala Kadin itu. (WHY)

SHARE