Kembali Bekerja Usai Pemakaman Eril, Ridwan Kamil: Jadwal Sedih Sudah Lewat
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, kembali menjalani aktivitasnya sebagai pemimpin usai pemakaman putra sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz.
IDXChannel - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, kembali menjalani aktivitasnya sebagai pemimpin usai pemakaman putra sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz. Dia menyebut masa sedih atau berkabung sudah terlewati.
Di hari pertamanya berdinas sebagai Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyempatkan waktunya untuk hadir dalam acara wisuda anak perempuannya, Camillia Laetitia Azzahra di SMAN 3 Bandung, Kamis (16/6/2022).
Hadir didampingi sang istri, Atalia Praratya, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyampaikan beberapa pesan penting pada wisudawan, salah satunya tentang tantangan ekonomi digital dan penyesuaian dengan perkembangan zaman.
"Ekonomi digital saat ini harus dikuasai. Dulu handphone hanya alat komunikasi, sekarang jadi alat produksi, bisa nyari kerjaan, baca koran, dan semua itu kini harus dikuasai," katanya.
Kang Emil juga meminta para wisudawan SMAN 3 Kota Bandung bisa bersaing dengan anak-anak muda dari negara lain dengan menguasai beberapa indikator tertentu. Disebutkan Kang Emil, sedikitnya ada empat poin yang bisa diterapkan wisudawan untuk bersaing di dunia internasional.
"Fisik harus sehat, jangan ada lagi stuting. Setelah itu, IQ harus cerdas, itu baru seperempat. Ketiga adalah ahlak, rajin minta maaf, dan berbagi. Terakhir spiritual, ini juga penting," sebutnya.
Selain memberi pesan pada wisudawan, Kang Emil juga sedikit bernostalgia dengan menceritakan prestasinya yang pernah dilalui di SMAN 3 Bandung. Saat bersekolah di SMAN 3 Bandung, dirinya sangat aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Menurut Kang Emil, apa yang dilakukannya dulu juga diterapkan oleh almarhum Emil, sapaan akrab Emmeril Kahn Mumtadz yang juga bersekolah di SMAN 3 Kota Bandung.
"Saya alumni SMAN 3 masuk angkatan 88 lulus 90. Saya juga sama seperti Eril, saya pengurus OSIS, saya rajin ke DKM, dan saya masuk tim sepak bola Belitung Muda," bebernya.
Meski begitu, Kang Emil mengatakan bahwa semua kenangan tentang Eril akan selalu diingat. Sejumlah perjalanan anaknya diharapkan menjadi pelajaran untuk para wisudawan di SMAN 3 Kota Bandung.
Kang Emil juga mengatakan bahwa dirinya sudah membuat tulisan puisi yang akan dipajang di pemakaman Eril di Cimaung, Kabupaten Bandung. Menurutnya, hal itu untuk mengenag anak sulungnya itu.
"Jadwal sedih sudah lewat dan ananda Eril bukan jadi milik kami lagi, tapi milik masyarakat," katanya. (TYO)