Kemenhub Prediksi 107,63 Juta Orang Lakukan Pergerakan pada Momen Nataru
alasan masyarakat bepergian di masa libur Nataru yang paling tertinggi adalah mengisi liburan ke lokasi wisata, dengan persentase mencapai 45,29 persen.
IDXChannel - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memprediksi potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024 bakal mencapai 107,63 juta orang.
Itu artinya, sebanyak 39,83 persen dari total populasi nasional akan turut serta secara aktif dalam pergerakan masyarakat di sepanjang periode tersebut.
Potensi pergerakan tersebut dengan mengasumsikan adanya peningkatan hingga 143,65 persen dibanding prediksi pada momen Nataru pada 2022 lalu, yang masih sebanyak 44,17 juta orang.
"Jadi meningkatnya sangat signifikan, yaitu mencapai 143,65 persen," ujar Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, dalam keterangan resminya, Senin (20/11/2023).
Berdasarkan hasil survei, menurut Budi, alasan masyarakat bepergian di masa libur Nataru yang paling tertinggi adalah mengisi liburan ke lokasi wisata, dengan persentase mencapai 45,29 persen.
Berikutnya, alasan liburan pulang kampung yang sebesar 30,15 persen, dan merayakan Nataru di kampung halaman sebesar 18,98 persen.
Lebih lanjut, pilihan moda transportasi yang digunakan untuk melakukan perjalanan didominasi penggunaan kendaraan pribadi, yaitu mobil sebesar 35,57 persen atau 39,97 juta orang, dan motor 17,92 persen atau 20,14 juta orang.
Sedangkan untuk transportasi umum, pergerakan didominasi moda kereta api sebesar 13,16 persen atau 14,79 juta orang, pesawat sebesar 11,91 persen atau 13,38 juta orang, bus sebesar 10,94 persen atau 12,29 juta orang, kapal penyeberangan sebesar 6,04 persen atau sebanyak 6,78 juta orang, dan kapal laut 3,44 atau sebanyak 3,86 juta orang.
Selanjutnya, simpul transportasi yang akan dipadati penumpang baik dari daerah asal maupun tujuan, diantaranya yaitu: Stasiun Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Sidoarjo, Stasiun Bandung, Stasiun Tugu, Terminal Tipe A Amplas Medan, Terminal Tipe A Purbaya, Pelabuhan Penyeberangan Merak, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Tenau, Bandara Soekarno Hatta, dan Bandara Ngurah Rai.
Budi menjelaskan, dengan melihat banyaknya pergerakan ke lokasi wisata dan penggunaan mobil dan motor yang cukup besar, maka perlu disiapkan langkah antisipasi pengaturan lalu lintas di titik-titik krusial.
"Kami akan berkoordinasi intensif dengan pemerintah daerah, Kepolisian, pengelola jalan tol, BMKG, Badan SAR Nasional, dan unsur terkait lainnya," tutur Budi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BKT, Robby Kurniawan, menjelaskan bahwa hasil survei ini dapat memberikan gambaran atau potret tren mobilisasi masyarakat di masa libur Nataru.
"Namun hasil survei ini bukan sebagai pengganti data realisasi yang mencerminkan keadaan aktual atau sebenarnya," ujar Robby.
Menurut Robby, hasil survei ini menjadi dasar dan masukan penyiapan rencana operasi (renops) penyelenggaraan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2023/2024 yang dilakukan Kemenhub, Kementerian/Lembaga, dan juga pihak terkait lainnya.
Sejumlah masukan/rekomendasi kepada pemerintah daerah, yaitu melakukan promosi tarif bundling transportasi massal perkotaan dengan destinasi wisata untuk menarik minat masyarakat menggunakan transportasi publik.
Selanjutnya, menyusun kebijakan keselamatan dan kelancaran lalu lintas, menambah personil keamanan, menambah fasilitas keselamatan jalan arteri di daerah, dan perbaikan prasarana infrastruktur jalan.
Sedangkan, rekomendasi kepada instansi terkait lainnya, yaitu mengatur manajemen rekayasa lalu lintas, mengatur kapasitas/ruang di rest area dengan notifikasi, menambah lampu penerangan jalan umum di jalan tol, pembatasan jenis angkutan barang pada tanggal-tanggal puncak, memberikan peringatan dini adanya cuaca ekstrim, dan siaga penyelamatan dan pencarian pertolongan di daerah rawan dan wisata.
Survei ini dilakukan menggunakan metode penyebaran kuesioner secara daring melalui Whatsapp, Instagram dan SMS Blast. Periode pelaksanaan survei yaitu satu bulan, mulai 26 Oktober hingga 2 November 2023.
Pelaksanaan survei melibatkan sejumlah pihak diantaranya yaitu: media, Badan Pusat Statistik (BPS), Kominfo, akademisi dan para praktisi sektor transportasi. (TSA)