Kemenkes Berharap Agustus 2021 Obat Remdesivir Bisa Diproduksi Lokal
Berbagai jalur diupayakan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dalam usaha pemenuhan kebutuhan obat-obatan potensial terapi Covid-19.
IDXChannel - Berbagai jalur diupayakan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dalam usaha pemenuhan kebutuhan obat-obatan potensial terapi Covid-19 dari masyarakat di seluruh Indonesia. Terutama di masa pemberlakuan PPKM Darurat Jawa-Bali seperti saat ini.
Angka kasus positif yang melonjak tajam otomatis menjadikan kebutuhan masyarakat akan obat-obatan juga meningkat pesat. Plt: Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, drg. Arianti Anaya, MKM menyebutkan saat ini Kemenkes harus melakukan impor untuk beberapa jenis obat.
“Obat seperti Remdesivir, Tocilizumab, AVIG itu kita impor dari berbagai negara seperti India, Bangladesh, Cina, dan Jerman. Memang kita belum bisa buat, tapi Agustus untuk Remdesivir mudah-mudahan sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Sehingga kita jadi bisa lebih siap untuk memenuhi stok,” kata drg. Arianti Anaya, MKM dalam gelaran Keterangan Pers: Penanganan Kelangkaan Obat-Obatan Covid-19 Kemenkes RI, Sabtu (10/7/2021).
Jika rencana untuk bisa memproduksi obat Remdesivir di dalam negeri, maka obat ini akan menyusul dua jenis obat lainnya yang digunakan untuk terapi Covid-19 yakni Oseltamivir dan Azythromycin yang berdasarkan keterangan drg. Arianti Anaya, MKM , selama ini memang sudah diproduksi secara lokal.
Terkait pernyataan yang mengatakan bahwa stok obat-obatan masih dirasa cukup dan dalam ambang batas aman, tapi kenyataannya di lapangan masyarakat masih kesulitan mendapatkan obat. Dokter Arianti menyebutkan, saat ini Kemenkes tengah mendorong industri farmasi untuk melakukan percepatan distribusi.
“Kita lagi dorong industri untuk obat-obat ini bisa segera dididistribusikan ke faskes, apotik-apotik swasta atau pun apotik BUMN. Tapi, industri ada yang sebagian stafnya Covid-19, itu jadi kendala juga, tapi tetap kami upayakan terus,” pungkasnya. (NDA)