ECONOMICS

Kemenkes: Vaksin Covid Mengurangi Risiko Kematian 91 Persen

Kevi Laras 26/02/2022 06:28 WIB

Kemenkes terus mendorong agar masyarakat segera melakukan vaksinasi covid-19 minimal dua kali. Vaksin tersebut mengurangi risiko kematian.

Kemenkes: Vaksin Covid Mengurangi Risiko Kematian 91 Persen (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus mendorong agar masyarakat segera melakukan vaksinasi covid-19 minimal dua kali. Pasalnya, vaksin tersebut mengurangi risiko kematian 91 persen bila terpapar virus covid.

Diketahui hingga 24 Februari pukul 18.00 WIB, vaksinasi dosis 1 sudah diberikan ke 190.451.216 (91,45 persen) penduduk dan vaksinasi dosis 2 sudah diberikan ke 143.032.523 (68,68 persen) penduduk. 

"Upaya-upaya penanganan dan pencegahan yang dilakukan pemerintah adalah untuk menekan risiko kematian bagi penduduk akibat infeksi Covid-19," kata dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dalam laman resmi Kemenkes, Sabtu (26/2/2022)

Lebih lanjut, dikatakan capaian vaksinasi dosis 3 atau booster sudah diberikan ke 9.460.949 (4,54 persen) penduduk. Data terbaru dari Kemenkes menunjukkan vaksinasi dosis lengkap mengurangi risiko kematian hingga 67 persen, juga mengurangi risiko kematian hingga 91 persen.

Sementara untuk angka kematian, data 19 Februari 2022, dari 2.484 pasien yang meninggal akibat COVID-19 73 persen belum divaksinasi lengkap. 53 persen di antara pasien meninggal tersebut adalah lansia dan 46 persen memiliki komorbid.

"Dari data yang sudah dikaji hingga 19 Februari lalu, risiko kematian tertinggi masih terjadi pada pasien yang belum menerima vaksinasi lengkap, lansia, dan yang memiliki komorbid," jelasnya

Kemudian, dr Nadia menegaskan jumlah pasien meninggal karena komorbid didominasi mereka yang mengidap obesitas melitus. Dengan ini, dia mengatakan agar masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan selam Covid-19, meski sudah vaksinasi lengkap maupun mendapatkan booster. 

"Komorbid terbanyak yang ditemukan di pasien meninggal adalah diabetes melitus dan bahkan 21 persen pasien memiliki komorbid lebih dari satu,” ungkap dr. Nadia. (RAMA)

SHARE