Kemenkeu Sebut Penurunan Kinerja Ekspor Agustus 2023 Tak Hanya Dialami RI
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan penurunan kinerja ekspor pada Agustus 2023 tidak hanya dialami Indonesia. Namun, juga terjadi di banyak negara.
IDXChannel - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan penurunan kinerja ekspor pada Agustus 2023 tidak hanya dialami Indonesia. Namun, juga terjadi di banyak negara.
"Penurunan kinerja ekspor tersebut akibat melemahnya aktivitas ekonomi dunia," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (18/9/2023).
Dia mengungkapkan, ekspor China dan India juga terkontraksi selama Januari-Agustus 2023.
Di Kawasan ASEAN, ekspor Vietnam juga mengalami kontraksi dalam periode yang sama. Sementara Malaysia dan Thailand mengalami kontraksi pada periode Januari-Juli 2023.
"Hal ini menunjukkan dampak perlambatan ekonomi global terjadi secara luas," kata Febrio.
Meskipun pertumbuhan ekspor Indonesia secara nilai termoderasi, namun masih menunjukkan peningkatan secara volume. Permintaan ekspor produk unggulan Indonesia masih kuat, tercermin dari pertumbuhan volume ekspor non migas yang masih tumbuh 9,5% pada periode Januari-Agustus 2023.
Volume ekspor bahan bakar mineral termasuk batu bara, minyak hewani atau nabati, besi baja, kendaraan, logam mulia dan nikel, secara kumulatif Januari-Agustus 2023 masih meningkat signifikan.
Ke depan, kata Febrio, kinerja ekspor-impor Indonesia diperkirakan masih berada dalam tren positif, meskipun sedikit melambat seiring dengan moderasi harga komoditas dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Keberlanjutan tahapan hilirisasi mineral yang terus didorong untuk dapat mendukung dan berpartisipasi dalam rantai pasok global juga diyakini terus memberikan manfaat yang signifikan pada daya saing dan kinerja ekspor nasional.
Febrio menerangkan, dampak penurunan harga komoditas dan perlambatan ekonomi global, terutama dari negara mitra dagang utama Indonesia, mulai dirasakan khususnya pada kinerja perdagangan.
"Untuk itu, Pemerintah akan terus mengambil langkah-langkah antisipatif dengan terus mendorong keberlanjutan hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA), meningkatkan daya saing produk ekspor nasional, dan diversifikasi mitra dagang utama,” pungkas Febrio.
Sebagai informasi, ekspor pada Agustus 2023 tercatat USD22,00 miliar, terkontraksi 21,21% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terutama didorong oleh penurunan ekspor semua sektor. Secara kumulatif, ekspor periode Januari-Agustus 2023 mencapai USD171,52 miliar.
Sementara itu, impor di bulan Agustus 2023 tercatat USD18,88 miliar, terkontraksi 14,77% (yoy), terutama bersumber dari penurunan impor bahan baku/penolong dan barang modal, sedangkan impor barang konsumsi masih tumbuh sebesar 15,47% (yoy). Secara kumulatif, impor periode Januari-Agustus 2023 tercatat USD147,18 miliar.
(YNA)