ECONOMICS

Kemenkop UKM Soroti Dua PR Besar untuk Kembangkan Minyak Makan Merah

Ari Sandita 17/05/2024 10:56 WIB

Kemenkop UKM menyatakan ada dua pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan dalam mengembangkan minyak makan merah di Indonesia.

Kemenkop UKM Soroti Dua PR Besar untuk Kembangkan Minyak Makan Merah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kemenkop UKM, Riza Damanik, mengatakan ada dua pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan dalam mengembangkan minyak makan merah di Indonesia.

"PR terbesar ada dua, pertama bagimana mempersiapkan koperasi yang betul-betul sehat, kuat, dan peran soliditas keangggotaanya berjalan dengan baik," ujarnya pada wartawan, Kamis (16/5/2024).

Menurut dia, penting untuk menemukan koperasi yang profesional dalam pengelolaan produksi, termasuk pengolahan pabriknya. Kedua, dia menyoroti pentingnya kolaborasi dan sinergi lintas kementrian hingga lembaga yang kuat.

"Menemukan koperasi yang betul-betul profesional dalam pengelolan produksi, termasuk pengelolaan pabriknya. Kedua, bagiamana kolaborasi sinergi lintas K/L harus kuat dan baik," tuturnya.

Selain kedua hal tersebut, Riza mengatakan harus ada taksforce yang bekerja untuk mempercepat pembangunan minyak merah di sentra perkebunan sawit, bukan hanya kementrian hingga lembaga pusat, tapi harus sampai daerah. Selain Kemenkop UKM, peran lembaga lainnya seperti BPDPKS dan PPKS dibutuhkan untuk perizinan di daerah.

Selain itu, ada keterlibatan BPOM terkait sertifikasi. Sehingga banyak pihak yang harus terlibat agar minyak makan merah bisa berjalan dengan baik.

Adapun, minyak makan merah merupakan piloting project di 3 daerah, Deli Serdang, Langkat, dan Asahan Baru, yang mana 1 sudah selesai dan 2 lagi tengah berproses. Piloting project tersebut tak boleh berhenti disitu saja lantaran menjadi etalase agar pelaku usaha dan koperasi di Indonesia bisa memberikan, berinisatif, hingga mencontoh saat ingin membangun model bisnis seperti itu.

"Minyak makan merah sekarang pasarnya memang masih sedikit karena ini pilot project yang baru dimulai, jadi produksinya masih sekeliling itu. Harapannya bagaiamana model yang sudah ada, mendapat kepercayaan diri ke pelaku koperasi, khususnya koperasi di PKS untuk berinisiatif membuat hal serupa," kata Riza.

"Kalau sekarnag produknya masih belum masif, belum luas, tapi yang minta banyak, potensinya besar. Makanya, pak Menteri bilang jangan hanya berhenti disitu saja, tapi digenjot terus," sambungnya.

(FRI)

SHARE