KemenkopUKM Catat 21 Juta UMKM Ikut Berjualan di E-Commerce
Sebelum pandemi Covid-19, jumlah UMKM yang berjualan di e-commerce hanya sebanyak 8 juta. Sekarang sudah mencapai 21 juta pelaku usaha.
IDXChannel - Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Fiki Satari, mengatakan pandemi Covid-19 turut mendorong pertumbuhan yang masif bagi pelaku UMKM. Termasuk kemudahan berjualan di platform digital seperti e-commerce.
Sebelum pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia pada awal 2020, jumlah UMKM yang berjualan di e-commerce hanya sebanyak 8 juta pelaku usaha. Kemudian, bertambah 13 juta UMKM hingga akhir 2022 lalu menjadi 21 juta UMKM saat ini.
"Akselerasi digital begitu cepat, sebelum pandemi tahun 2020 baru 8 juta saja pelaku UMKM yang masuk sistem digital atau platform online, dalam Waktu 2 tahun sudah lompat sampai dengan 21 juta pelaku UMKM yang sudah masuk dalam platform e-commerce," kata Fiki dalam diskusi IDXChannel, Rabu (15/3/2023).
Fiki mengungkapkan pembatasan mobilitas memang mendorong masyarakat untuk beradaptasi dengan digitalisasi. Hal tersebut menciptakan perubahan pola konsumsi masyarakat yang lebih banyak belanja secara online.
Menurutnya, perubahan pola konsumsi masyarakat yang gemar berbelanja online menjadi sentimen positif bagi UMKM. Sebab digitalisasi akan menciptakan akses pasar yang lebih luas untuk UMKM.
Bahkan Pemerintah mendorong pelaku UMKM untuk masuk dalam ekosistem digital ke depannya. "Targetnya tahun 2024 itu 30 juta pelaku UMKM, kita optimistis dengan progres yang sudah ada sebelumnya," kata Fiki.
Meski demikian, tidak bisa dipungkiri saat ini 97% pelaku UMKM masih memiliki skala usaha mikro. Hal tersebut diharapkan pemerintah agar para pelaku usaha besar bisa turut memberikan pendampingan kepada UMKM agar mereka bisa naik kelas.
Bukan hanya sekedar berjualan online, atau menjual barang jadi, namun bisa menjadi produsen dikemudian hari. "Kita ingin mendorong lahirnya pelaku startup dan pelaku usaha menjadi agregator, mengkonsolidasikan pelaku usaha mikro dari hulu ke hilir," katanya.
(FRI)