Kemenparekraf Gelar Literasi Pasar Modal untuk Pelaku Parekraf Bekasi
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan kegiatan Bincang Pasar Modal dengan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Bekasi.
IDXChannel - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan kegiatan Bincang Pasar Modal dengan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Bekasi.
Direktur Akses Pembiayaan Anggara Hayun Anujuprana mengatakan, UMKM bisa mendapatkan akses pembiayaan lainnya dengan melantai di bursa efek melalui skema IPO (Initial Public Offering)
“Kami berharap kegiatan ini bisa memperkenalkan salah satu sumber pembiayaan lain yang masih kurang dipahami atau kurang dikenal oleh para pengusaha, khususnya UMKM,” ujarnya dalam acara Bincang Pasar Modal yang bertajuk “Langkah Awal Mengenal Pasar Modal”, di HARRIS Hotel & Conventions Bekasi, Kamis (11/4/2023).
Saat ini permodalan masih menjadi salah satu kendala besar bagi para pelaku usaha di Indonesia. Sebanyak 92,37 persen pelaku ekonomi kreatif hanya mengandalkan modal sendiri atau pinjaman dari keluarga untuk membantu usahanya, karena kesulitan untuk mendapatkan akses pinjaman ke lembaga keuangan.
Hanya sekitar 24,44 persen yang memperoleh pembiayaan dari perbankan dan 0,66 persen dari lembaga keuangan non perbankan.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap para pengusaha terutama UMKM dapat saling berbagi pengalaman dalam menemukan model bisnis lainnya, sehingga usahanya dapat berkembang lebih baik lagi. Untuk itu, pelaku usaha di sektor parekraf jangan menunggu besar untuk go public, tapi jadilah besar dengan go public melalui bursa efek,” ujar Hayun.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi, Abi Hurairah memberikan apresiasi kepada Kemenparekraf/Baparekraf atas inisiasi dalam menggelar kegiatan Bincang Pasar Modal. Karena hal ini yang diperlukan oleh pelaku UMKM untuk mendapatkan pengetahuan baru terkait alternatif permodalan lainnya.
“Saya berharap pertemuan kali ini dapat memberikan manfaat yang baik untuk mengembangkan usaha pelaku parekraf melalui pasar modal Indonesia. Sehingga pelaku UMKM Indonesia menjadi UMKM yang berkelas,” ujarnya.
Sementara, Kepala Unit Startup dan Small Medium Enterprises Divisi - Layanan dan Pengembangan Perusahaan tercatat Bursa Efek Indonesia Aditya Nugraha, menjelaskan manfaat yang diperoleh pelaku usaha parekraf jika masuk ke pasar modal, antara lain pelaku UMKM akan mendapatkan akses pendanaan dari masyarakat luas, profesionalisme, dan loyalitas karyawan meningkat, karena perusahaan akan dimiliki oleh publik secara luas, serta citra perusahaan dapat meningkatkan.
“Dari manfaat tersebut, pelaku usaha berkesempatan untuk membuka peluang baru dalam mengembangkan bisnisnya,” kata Aditya.
(DES)