ECONOMICS

Kemenperin Aktif Perluas Pasar IKM Perhiasan Berkat Ekspor Lampaui USD5 Miliar

Nia Deviyana 21/09/2024 12:18 WIB

Industri perhiasan dalam negeri terus mencatatkan kinerja yang cemerlang, terutama dalam hal kemampuan menembus pasar internasional.

Kemenperin Aktif Perluas Pasar IKM Perhiasan Berkat Ekspor Lampaui USD5 Miliar. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Industri perhiasan dalam negeri terus mencatatkan kinerja yang cemerlang, terutama dalam hal kemampuan menembus pasar internasional.

Kementerian Perindustrian mencatat, sepanjang 2023, ekspor barang perhiasan dan barang berharga mencapai USD5,6 miliar atau naik 46,88 persen dibandingkan 2022 yang berada di angka USD3,8 miliar.

Sementara itu, kinerja ekspor pada Januari-Juli 2024 telah menyentuh USD3,67 miliar, melonjak 18,66 persen dibandingkan periode yang sama 2023. 

"Tren positif ini tentunya menjadi pelecut

bagi pelaku industri perhiasan dalam negeri untuk terus mengembangkan produk dan ekspansi pasarnya,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (21/9/2024).

Reni menegaskan, pihaknya aktif mendorong kemudahan akses untuk perluasan pasar bagi para pelaku industri perhiasan, khususnya sektor industri kecil dan menengah (IKM). Upaya ini misalnya

direalisasikan melalui pemberian fasilitasi partisipasi pada Pameran Internasional Jewellry and Gem World (JGW) Hong Kong 2024 yang diselenggarakan pada 18-22 September 2024 di Hong Kong Convention & Exhibition Centre (HKCEC).

"Partisipasi pada pameran JGW ini bertujuan untuk memberikan akses pasar kepada pelaku industri perhiasan dalam negeri khususnya yang masih berskala kecil dan menengah," kata dia.

Pelaku IKM perhiasan ini juga dapat memperluas jejaring bisnisnya karena pameran JGW Hong Kong dihadiri banyak buyer potensial dari berbagai negara di dunia.

"Kami melihat Hong Kong sebagai salah satu negara potensial tujuan ekspor perhiasan, di mana Hongkong termasuk dalam lima besar untuk negara tujuan ekspor produk perhiasan Indonesia," kata Reni.

Selain sebagai target pasar, Hong Kong juga merupakan salah satu negara kompetitor yang menguasai 11,9 persen market share ekspor produk perhiasan dunia, tertinggi ketiga di dunia. 

"Ini dapat menjadi ajang bagi pelaku IKM binaan kami untuk dapat belajar banyak, serta menggali informasi dan wawasan

tentang perkembangan industri perhiasan di sini," kata Reni.

Di samping itu, pameran JGW Hong Kong merupakan event yang menghubungkan antara pemasok dan pelanggan perhiasan dari seluruh dunia. Bahkan, peserta di pameran JGW Hong Kong terbagi menjadi beragam kelompok produk, seperti berlian, batu permata, mutiara, perhiasan emas dan perak, logam mulia, hingga mesin dan teknologi industri perhiasan.

“Kami optimistis, dengan potensi sumber daya alam, keahlian SDM perajin, desainer dan peningkatan kualitas produk, serta didukung dengan pembinaan dan promosi dari berbagai pihak, industri perhiasan dalam negeri mampu terus berkembang dan semakin besar pasarnya di kancah internasional," kata dia.

Reni menuturkan bahwa berdasarkan data Trademap.org, Indonesia sendiri menduduki peringkat ke-12 sebagai negara eksportir terbesar produk perhiasan ke dunia, dengan angka market share 2,4 persen. 

"Angka ini harus terus kita dorong dan maksimalkan, serta kita harus melibatkan

pelaku IKM agar turut merasakan dampak positif dari tren peningkatan ekspor produk perhiasan dalam negeri," kata dia.

(NIA DEVIYANA)

SHARE