ECONOMICS

Kemenperin Beberkan Dua Aturan Baru Kendaraan Listrik di Konferensi GIAC

Azfar Muhammad 16/11/2021 21:05 WIB

Menteri Agus Guniwang ungkap Kementerian Perindustrian telah mengeluarkan 2 (dua) Peraturan Menteri Perindustrian terkait kendaraan listrik.

Kemenperin Beberkan Dua Aturan Baru Kendaraan Listrik di Konferensi GIIAS 2021 (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam rangka mempercepat penggunaan Kendaraan Listrik atau electronic vehicle (EV) di Indonesia. 

Menteri Perindustrian (Menperin)Agus Gumiwang Kartasasmita menilai  Indonesia sendiri telah menyatakan kesiapannya untuk memasuki era kendaraan listrik.

“Indonesia sendiri telah menyatakan kesiapannya untuk memasuki era kendaraan listrik sebagaimana arahan Bapak Presiden RI yang tertuang dalam Perpres 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam Sambutan The 15th GAIKINDO International Automotive Conference (GIAC), Selasa (16/11/2021). 

Menteri Agus Guniwang mengatakan dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden dalam Pepres 55 tahun 2019, Kementerian Perindustrian telah mengeluarkan 2 (dua) Peraturan Menteri Perindustrian. 

“Pertama, Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi Teknis, Roadmap EV dan Perhitungan Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) yang berfungsi sebagai petunjuk atau penjelasan bagi stakeholder industri otomotif terkat startegi, kebijakan dan program dalam rangka mencapai target Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor hub kendaraan listrik,” paparnya.

Kedua, Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 28 Tahun 2020 tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dalam Keadaan Terurai Lengkap dan Keadaan Terurai Tidak Lengkap sebagai bagian tahap pengembangan industrialisasi KBLBB di Indonesia

“Dalam pengembangan ekosistem KBLB tahun 2030, industri dalam negeri ditargetkan dapat  memproduksi mobil listrik dan bis listrik sebanyak 600 ribu unit sehingga dengan angka tersebut dapat mengurangi konsumsi BBM sebesar 3 juta Barrel dan menurunkan emisi CO2 sebanyak 1,4 juta ton,” paparnya.

Dengan demikian,  pemerintah  dapat mendukung pemenuhan komitmen pemerintah Indonesia terkait pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29% pada tahun 2030. 

“Tentunya ini  menjadi peluang bagi pengembangan dan industrialisasi kendaraan bermotor yang hemat energi dan ramah lingkungan sesuai dengan tren global,” pungkasnya.

(IND) 

SHARE