Kemenperin Kolaborasikan IKM Pangan dengan Industri Besar untuk Perkuat Rantai Pasok
Kemenperin terus menekankan pentingnya peningkatan daya saing Industri Kecil dan Menengah atau IKM melalui integrasi dalam rantai pasok yang lebih luas.
IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menekankan pentingnya peningkatan daya saing Industri Kecil dan Menengah (IKM) melalui integrasi dalam rantai pasok yang lebih luas.
IKM harus menjalin kemitraan strategis bersama sektor ritel, distributor dan ekosistem ekonomi digital.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar di sektor industri pangan, didukung oleh populasi yang besar, kebutuhan pangan yang terus meningkat, dan melimpahnya sumber daya alam yang dapat diolah menjadi produk bernilai tambah.
Kolaborasi antara industri besar pangan dengan pelaku IKM menjadi elemen kunci dalam membangun ekosistem pangan yang terintegrasi.
Guna mewujudkan hal itu kemenperin mengadakan Business Matching IKM Pangan dengan Industri Besar di Plaza Industri, Gedung Kementerian Perindustrian.
"IKM dapat berkontribusi melalui penyediaan bahan baku berkualitas, produk setengah jadi, atau produk inovatif lainnya yang mendukung kebutuhan rantai pasok industri besar,” kata Reni, Selasa (17/12/2024)
"IKM dapat terlibat dengan rantai pasok sektor ekonomi yang lebih besar dan mampu naik kelas, serta menimbulkan efek multiplier pada pertumbuhan industri dalam negeri,” kata dia.
Dirjen IKMA menuturkan bahwa sebanyak 1,70 juta unit usaha IKM pangan telah berkontribusi dan menyerap sekitar 3,6 juta tenaga kerja.
Hal ini menjadikan sektor IKM pangan sebagai salah satu industri padat karya yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
“Peran strategis sektor ini menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi melalui optimalisasi produksi dan distribusi pangan,” kata dia.
IKM pangan memainkan peranan penting sebagai komponen pemberdayaan masyarakat di Indonesia. Demi memperkuat ekosistem rantai pasok IKM pangan, Kemenperin terus melakukan pemberdayaan IKM, termasuk melakukan kemitraan dengan industri besar, hotel, restoran dan cafe (Horeca), serta temu bisnis dengan ritel.
Upaya ini sejalan dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam sektor industri pangan.
“Potensi pasar bagi IKM pangan didukung oleh populasi yang besar, kebutuhan pangan yang terus meningkat, dan melimpahnya sumber daya alam,” kata dia.
Dirjen IKMA juga mengingatkan perlunya penguatan ekosistem rantai pasok IKM pangan dalam negeri melalui kolaborasi yang lebih erat antara IKM, industri besar dan pemangku kepentingan terkait.
“Kemitraan yang solid dan berbasis pada prinsip saling menguntungkan akan memastikan bahwa IKM mampu menyediakan produk berkualitas tinggi dan berdaya saing,” katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)