ECONOMICS

Kemenperin Sebut Indeks Kepercayaan Industri Masih Ekspansi Meski Turun 0,49 Poin

Dovana Hasiana/MPI 28/04/2023 22:01 WIB

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Indonesia pada April 2023 masih ekspansi meskipun mengalami penurunan tipis 0,49 poin.

Kemenperin Sebut Indeks Kepercayaan Industri Masih Ekspansi Meski Turun 0,49 Poin. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Juru Bicara Menteri Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif mengatakan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Indonesia pada April 2023 masih ekspansi meskipun mengalami penurunan tipis 0,49 poin.

IKI pada April tercatat berada pada angka 51,38. Terdapat penurunan 0,49 poin dari IKI di periode Maret 2023 yang tercatat berada pada angka 51,87. 

"Indeks Kepercayaan Industri pada bulan April 2023 masih dalam fase ekspansi yaitu sebesar 51,38, melambat sebesar 0,49 poin dibandingkan bulan Maret 2023 yakni sebesar 51,87," kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif dalam Konferensi Pers yang disiarkan secara virtual, Jumat (28/4/2023).

Meski melambat, terjadi peningkatan jumlah subsektor yang mengalami ekspansi pada bulan April, yaitu 80,2 persen atau sebanyak 15 subsektor mengalami ekspansi dan 8 subsektor mengalami kontraksi. "Jadi, jumlah subsektor yang mengalami ekspansi meningkat tapi share PDB (Pendapatan Domestik Bruto)-nya itu cenderung menurun," ujar Febri.

Selain itu, IKI April 2023 dikatakan ekspansi dilandasi oleh 3 faktor yang memiliki nilai di atas 50. Di antaranya, permintaan (order), produksi, dan barang jadi. Adapun variabel produksi meningkat ke angka 52,08 pada bulan April 2023 dari 50,69 pada Maret 2023. Sedangkan penurunan nilai IKI disebabkan oleh menurunnya variabel persedian produk sebesar 2,67 poin menjadi 52,33 dan variabel pesanan baru menurun 0,76 poin menjadi 50,57.

“IKI sedikit menurun. Selain karena sektor - sektor yang share PDB-nya besar itu ada yang mengalami kontraksi, ada kenaikan harga produk jadi manufaktur di tingkat konsumen, dan karena libur yang panjang di bulan April karena momentum Lebaran, jadi pabrik banyak liburnya,” katanya.

Kenaikan harga produk jadi manufaktur di tingkat konsumen itulah yang menyebabkan pesanan terhadap produk manufaktur menjadi sedikit tertekan, sehingga IKI subkomponen permintaan menjadi turun.

(FRI)

SHARE