ECONOMICS

Kementan Bakal Sebar 75 Ribu Pompa Air untuk Kejar Target Produksi Beras

Iqbal Dwi Purnama 29/07/2024 03:00 WIB

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah bakal menyalurkan 75 ribu pompa air di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Kementan Bakal Sebar 75 Ribu Pompa Air untuk Kejar Target Produksi Beras. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah bakal menyalurkan 75 ribu pompa air di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kehadiran pompa tersebut akan mengalirkan air sungai ke lahan pertanian.

Amran menjelaskan, upaya ini dilakukan dalam rangka mendongkrak produktivitas pertanian, khususnya komoditas beras, untuk mengantisipasi musim kemarau yang rentan akan kekeringan.

"Total kita rencana 75 ribu pompa unit di seluruh Indonesia, tujuannya memompa air di sungai yang tidak kering saat kemarau," ujar Amran saat ditemui di Jakarta, Minggu (28/7/2024).

Lebih lanjut, menurutnya lewat program pompanisasi tersebut diharapkan produktivitas padi di Indonesia bisa terdongkrak hingga lima juta ton dalam satu kali musim panen. Kehadiran pompa tersebut setidaknya akan berkontribusi dalam mengairi 500 ribu hektare sawah di tiga provinsi tersebut.

Mentan berharap dengan adanya peningkatan produktivitas beras tersebut bisa menekan angka impor yang saat ini masih dilakukan pemerintah dalam rangka menjaga ketahan pangan. Bahkan tahun ini saja, target impor beras pemerintah sudah tembus 3,6 juta ton.

"Pompanisasi ini berada di Jawa barat, Tengah, dan Timur, ada sekitar 500 ribu hektare sawah, bayangkan kalau ini kita pompa semua, itu bisa menghasilkan sekitar 5 juta ton, artinya apa, bisa kita menekan impor," kata Amran.

Amran menjelaskan, saat ini pompa air yang sudah terinstal berjumlah 63 ribu unit di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Hal ini menurutnya berdampak langsung terhadap produktivitas padi. Bahkan menurutnya berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) total padi yang akan dipanen dalam dua bulan mendatang naik sekitar 700 ribu ton.

"Lewat pompa itu yang tadinya hanya tanam 1 kali menjadi 3 kali, artinnya naik produksi, hasilnya sudah ada, naik 700 ribu ton," katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)

SHARE