Kementerian BUMN Jamin Biaya Korban Kebakaran Depo Plumpang Ditanggung Penuh Pertamina
Hal tersebut disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, saat dikonfirmasi wartawan.
IDXChannel - Kementerian BUMN memastikan biaya penanganan dan pengobatan warga yang menjadi korban atas insiden kebakaran dan ledakan Terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara, ditanggung sepenuhnya oleh PT Pertamina (Persero).
Hal tersebut disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, saat dikonfirmasi wartawan. Dia menyebut Pertamina tetap bertanggung jawab atas insiden yang menelan korban jiwa itu.
"Ya Pertamina akan menanggung biayanya," ujar Arya, Jumat malam (3/3/2023).
Sebanyak 13 korban tewas akibat dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam. Data tersebut diralat setelah sebelumnya disebut sebanyak 17 orang tewas dalam insiden tersebut.
Adapun data tersebut telah dimutakhirkan berdasarkan informasi yang tertera di Posko Koramil 01, Koja.
Sebanyak 13 korban meninggal tersebut terdiri dari 10 dewasa dan 3 anak-anak. Belasan jenazah korban itu saat ini telah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Sementara itu, untuk korban luka bakar sekitar 50 orang yang terdiri dari 49 orang dewasa dan 1 anak-anak. Mereka saat ini tengah dirawat di RS Koja, RS Tugu, RS Pelabuhan, RS Pertamina, dan RS Cipto Mangunkusumo.
Menteri BUMN, Erick Thohir, sebelumnya meminta agar Pertamina mengusut tuntas peristiwa itu. Perseroan segera berkoordinasi dengan kepolisian dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan tindakan tanggap darurat di sekitar lokasi kejadian.
Dia mengatakan aksi yang cepat dapat meminimalisir dampak peristiwa tersebut, terutama untuk masyarakat sekitar.
"Segera monitor area di sekitar lokasi, segera ambil tindakan evakuasi warga yang berada di dekat lokasi tersebut. Utamakan keselamatan masyarakat dan para pekerja di sana," katanya.
Erick menegaskan peristiwa ini akan menjadi catatan penting bagi dirinya dalam mengevaluasi operasional Pertamina. Menurutnya, evaluasi menjadi keharusan agar peristiwa seperti tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
"Sekarang fokus kita adalah segera melakukan penanganan korban, dan mengantisipasi dampak yang ditimbulkan. Soal evaluasi, itu pasti akan dilakukan setelah nanti ada investigasi mendalam terkait kejadian ini," tutur dia. (NIA)