Kementerian ESDM Sebut Banjir Akibat Perubahan Iklim, Transisi Energi Harus Dipercepat
suhu secara global dan nasional pada baseline 1980 sampai dengan 2010, jika dibandingkan dengan 2021, mengalami peningkatan tinggi.
IDXChannel - Fenomena alam seperti banjir yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia merupakan salah satu akibat dari perubahan iklim di dunia. Hal itu diungkapkan Analis Kebijakan Direktorat Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Robi Kurniawan.
Menurut dia, suhu secara global dan nasional pada baseline 1980 sampai dengan 2010, jika dibandingkan dengan 2021, mengalami peningkatan tinggi.
"Kenaikannya berbeda-beda tapi hampir di setiap stasiun pengamatan BMKG mengalami kenaikan cukup signifikan hampir 1 derajat celcius dan ini kemudian yang merisaukan kita bersama," kata Robi dalam Indonesia Sustainable Energy Week yang dipantau virtual, Kamis (13/10/2022).
Menanggapi hal tersebut, Robi menilai Indonesia perlu melakukan mitigasi, salah satunya dengan mengurangi emisi. Dia menuturkan sektor energi merupakan salah satu yang berkontribusi terhadap emisi, oleh karena itu penting untuk melakukan transisi ke energi yang lebih bersih.
"Sebagai salah satu output-nya kita menyusun net zero emission (NZE) roadmap di sektor energi ini," tutur dia.
Menurutnya, dalam penyusunan ini, ada beberapa asumsi dasar yang digunakan atau beberapa kriteria penting, salah satunya adalah target untuk menjadi negara maju pada 2045.
Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5,8%, kemudian rata-rata hingga 2060, menjadi input penting selain faktor pertumbuhan populasi.
"Kemudian faktor lain yang kita gunakan adalah potensi EBT yang ada di Indonesia, ada beberapa potensi yang kita miliki dan cukup melimpah seperti surya yang saat ini pertumbuhan ekonomi manfaatnya masih minim kemudian beberapa sumber EBT lain seperti angin, hidro, dan geothermal ini yang kemudian menjadi salah satu input di dalam permodelan kita," papar dia. (NIA)