ECONOMICS

Kementerian ESDM Targetkan Uji Jalan B40 Rampung Desember 2022

Rizky Fauzan 27/09/2022 08:40 WIB

Uji jalan ini untuk menghasilkan rekomendasi teknis kebijakan implementasi B40.

Kementerian ESDM Targetkan Uji Jalan B40 Rampung Desember 2022. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kementerian ESDM menargetkan uji jalan (road test) pencampuran bahan bakar nabati (BBN) ke dalam bahan bakar minyak (BBM) jenis solar sebesar 40% (B40) yang saat ini sedang berjalan, dapat diselesaikan pada Desember 2022.

"Road test B40 ditargetkan selesai di Desember 2022, uji jalan ini untuk menghasilkan rekomendasi teknis kebijakan implementasi B40," kata Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Edi Wibowo dalam sambutannya mewakili Dirjen EBTKE pada kegiatan Monitoring dan Evaluasi I Road Test B40, dikutip dari laman Kementerian ESDM di Jakarta, Selasa (27/9/2022).

Menurut dia, uji jalan B40 yang dilakukan setelah sukses dengan pencampuran B30 tersebut terbagi menjadi dua tahap pengujian jenis campuran bahan bakar. 

Pertama, B30D10 dengan formula campuran 30% biodiesel (B100) ditambah 10% diesel nabati/diesel biohidrokarbon/HVO (D100) ditambah 60% BBM solar (B0). Kemudian, B40 dengan formula campuran 40% bodiesel (B100) ditambah 60% solar (B0).

"Adapun terhadap spesifikasi biodiesel (B100) mengacu pada usulan komite teknis 27-04 bioenergi cair, dengan perbaikan parameter kadar air yang semula maksimal 350 ppm diubah menjadi maksimal 320 ppm, kadar monogliserida yang semula maksimal 0,55% massa menjadi maksimal 0,5% massa, dan kestabilan oksidasi yang semula minimal 600 menit menjadi minimal 720 menit," papar dia.

Edi mengungkapkan pada pengujian ini, kendaraan uji yang digunakan tiga merek kendaraan bermesin diesel kurang dari 3,5 ton masing-masing dua unit, serta tiga merek kendaraan bermesin diesel lebih dari 3,5 ton masing-masing dua unit.

"Pada awal road test B40 terdapat tantangan berupa pengadaan spare part setelah overhaul awal. Namun, dapat kami sampaikan bahwa saat ini seluruh kendaraan telah melaksanakan uji jalan," ungkapnya.

Untuk mengejar ketertinggalan dan dapat mencapai target yang ditetapkan pada Desember 2022, maka diberlakukan penambahan jarak dan rute, yakni untuk kendaraan uji kurang dari 3,5 ton jarak tempuh yang semula ditargetkan 560 km/hari menjadi 650 km/hari, dengan rute perubahan menjadi Balitsa-Tol Cileunyi-Ciamis-Kuningan-P3GL-Pemalang (putar balik)-Subang-Balitsa.

Sedangkan, untuk kendaraan uji lebih besar dari 3,5 ton jarak tempuh yang semula ditargetkan 400 km/hari menjadi 550 km/hari, dengan rute perubahan menjadi Balitsa-Pasteur-Cikampek-Cipali-P3GL-Tegal (putar balik)-Cipali-Subang-Balitsa.

Pengujian yang dilaksanakan selama uji jalan B40 di antaranya penanganan dan analisis konsumsi bahan bakar, pengujian kualitas mutu bahan bakar dan pelumas, pengujian kinerja pada chassis dynamometer, pengujian merit rating komponen kendaraan, pengujian stabilitas penyimpanan bahan bakar uji, uji startability, serta presipitasi bahan bakar uji.

Road test B40 ini dilaksanakan Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas dengan melibatkan Balai Besar Survei dan Pengujian Kementerian EBTKE serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui pendanaan Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Untuk bahan bakar B0 dan HVO disediakan PT Pertamina Grup (PT Kilang Pertamina Internasional) dan B100 oleh Aprobi. (NIA)

SHARE