ECONOMICS

Kementerian PU Percepat Proyek Pengolahan Air Limbah Jakarta

Rahmat Fiansyah 02/11/2025 07:00 WIB

Kementerian PU mempercepat pembangunan infrastruktur sanitasi di DKI Jakarta lewat proyek Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1.

Kementerian PU mempercepat pembangunan infrastruktur sanitasi di DKI Jakarta lewat proyek Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1. (Foto: Dok. PU)

IDXChannel - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat pembangunan infrastruktur sanitasi di DKI Jakarta lewat proyek Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1. Proyek yang berlokasi di Pluit, Jakarta Utara, ini merupakan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) skala perkotaan.

Pembangunan ini adalah salah satu upaya strategis pemerintah untuk menghadirkan layanan sanitasi yang aman dan berkelanjutan bagi masyarakat kota. Langkah ini sekaligus mendukung target pembangunan berkelanjutan (SDGs) di sektor air dan sanitasi.

Menteri PU, Dody Hanggodo menyatakan bahwa proyek ini memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar pembangunan fisik. Pembangunan sistem air limbah terpusat bukan hanya membangun pipa dan instalasi, tetapi menghadirkan peradaban baru. 

"Infrastruktur sanitasi modern akan menjamin lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan layak huni bagi masyarakat,” katanya melalui keterangan resmi, Minggu (2/11/2025).

Pekerjaan JSDP Zona 1 mencakup empat paket pekerjaan utama dari sistem pengelolaan air limbah terpadu di DKI Jakarta. Paket I (Construction of WWTP) meliputi pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berkapasitas 240 ribu m3 per hari di atas lahan 3,9 hektare. Fasilitas ini akan menjadi pusat pengolahan air limbah domestik, sebelum dikembalikan ke lingkungan.

Selanjutnya, Paket II (Construction of Sewers in Area 1-1) mencakup pembangunan jaringan perpipaan air limbah sepanjang 14,3 kilometer (km). Paket III (Construction of Sewers in Area 1-2) meliputi penambahan jaringan perpipaan sepanjang 24,9 km untuk memperluas cakupan layanan.

Adapun Paket IV (Construction of Sewers in Pilot Area), difokuskan pada pembangunan jaringan pipa jacking dan PVC di wilayah percontohan Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Ini akan menjadi model penerapan teknologi perpipaan modern di area padat penduduk.

Proyek JSDP Zona 1 menggunakan teknologi A2O+Membrane Bioreactor (MBR) yang ramah lingkungan. Metode konstruksinya menggunakan Pipe Jacking dan Pneumatic Caisson, teknologi mutakhir Jepang yang memungkinkan pembangunan jaringan pipa di bawah tanah dengan gangguan minimal di permukaan kota. 

"Indonesia menjadi negara kedua di Asia setelah Jepang yang menerapkan metode ini," kata Dody.

Hingga Oktober 2025, progres kumulatif pembangunan JSDP Zona 1 telah mencapai sekitar 42 persen. Infrastruktur ini dibiayai oleh pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan nilai total mencapai Rp6,37 triliun. 

Infrastruktur ini ditargetkan dapat melayani hampir 1 juta jiwa atau sekitar 220 ribu sambungan rumah (SR). Cakupan layanannya tersebar di tiga kota administrasi, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat, yang mencakup delapan kecamatan.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU, Dewi Chomistriana mengatakan, dampak proyek ini akan sangat dirasakan oleh warga. Dengan tersedianya sistem air limbah yang modern, masyarakat Jakarta dapat menikmati lingkungan yang lebih bersih dan aman. 

"Sementara itu, pemerintah daerah memperoleh sistem pengelolaan sanitasi yang lebih efisien dan terintegrasi dengan jaringan rumah tangga," ujar Dewi.

Kementerian PU berharap, proyek JSDP ini dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan perairan kota, sekaligus mendukung penurunan emisi karbon, pengendalian pencemaran air tanah, serta memperkuat ketahanan kota terhadap perubahan iklim.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE